Putin Mengancam Perang Nuklir: Fakta Menarik tentang Senjata Nuklir Rusia

- 14 Maret 2024, 17:30 WIB
Pemandangan menunjukkan model uji coba nuklir di museum Situs Uji Coba Semipalatinsk, salah satu lokasi utama uji coba nuklir di Uni Soviet, di kota Kurchatov di Wilayah Abai, Kazakhstan, 7 November 2023.
Pemandangan menunjukkan model uji coba nuklir di museum Situs Uji Coba Semipalatinsk, salah satu lokasi utama uji coba nuklir di Uni Soviet, di kota Kurchatov di Wilayah Abai, Kazakhstan, 7 November 2023. /REUTERS/Pavel Mikheyev/File photo

ZONA PRIANGAN - Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat pada hari Rabu bahwa Rusia secara teknis siap untuk perang nuklir dan jika Amerika Serikat mengirim pasukan ke Ukraina, langkah tersebut akan dianggap sebagai eskalasi signifikan dari perang. Berikut adalah fakta-fakta kunci tentang arsenil nuklir Rusia yang dikutip dari Reuters:

BERAPA BANYAK SENJATA NUKLIR YANG DIMILIKI RUSIA?

Rusia, yang mewarisi senjata nuklir Uni Soviet, memiliki simpanan senjata nuklir terbesar di dunia. Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 sudah dipensiunkan tetapi masih utuh dan sekitar 4.380 disimpan untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan kekuatan nuklir taktis jarak pendek.

Baca Juga: Putin: Siap untuk Perang Nuklir, Apa Dampaknya pada Ukraina dan Barat?

Dari jumlah hulu ledak yang disimpan, 1.710 hulu ledak strategis dikerahkan: sekitar 870 di rudal balistik berbasis darat, sekitar 640 di rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin sekitar 200 di pangkalan pembom berat.

Jumlah tersebut berarti bahwa baik Moskow maupun Washington dapat menghancurkan dunia berkali-kali lipat.

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet memiliki puncak sekitar 40.000 hulu ledak nuklir, sementara Amerika Serikat sekitar 30.000.

Baca Juga: Gedung Putih: Tidak Ada Indikasi Rusia Siapkan Senjata Nuklir di Ukraina

KONDISI APA SAJA YANG MENDORONG RUSIA MENGGUNAKAN SENJATA NUKLIR?

Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menguraikan kondisi di mana seorang presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir: secara luas sebagai respons terhadap serangan menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia "ketika eksistensi negara tersebut benar-benar terancam".

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x