Musuh Umat Islam Salman Rushdie Ditusuk di Bagian Leher, Iran Menghargai Kepalanya Rp44 Miliar

13 Agustus 2022, 05:48 WIB
Salman Rushdie dikerumuni petugas medis dan keamanan setelah dia mendapat serangan pisau di Negara Bagian New York, Amerika Serikat.* /Twitter /@marynewsom

ZONA PRIANGAN - Musuh umat Islam, Salman Rushdie mendapat serangan pisau saat dia memberikan kuliah di Negara Bagian New York, Amerika Serikat.

Salman Rushdie yang kepalanya dihargai Rp44 miliar ditusuk di bagian leher dan langsung ambruk. Sementara pelaku langsung ditangkap oleh pihak keamanan setempat.

Foto-foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan Salman Rushdie dikerumuni tim medis dan pihak keamanan.

Baca Juga: Ini 14 Rahasia yang Ada pada Orang Sakit, Nomor 11 Bisa Membuat Setan Jadi Bingung

Salman Rushdie kemudian ditandu dan dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut dengan menggunakan helikopter.

Sebelum insiden penusukan, Salman Rushdie sedang bersiap untuk memberikan pidato di Institusi Chautauqua, lapor rt.com.

Foto-foto yang belum diverifikasi yang beredar di media sosial menunjukkan novelis Inggris-Amerika kelahiran India itu tak sadarkan diri.

Baca Juga: Hati-hati, Iblis Ternyata Sangat Setia Mengantar Orang untuk Shalat Berjamaah di Masjid, Ini Penjelasannya

"Rushdie menderita luka tusukan di leher," kata Kepolisian Negara Bagian New York dalam sebuah pernyataan. Dia diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit setempat.

Pihak berwenang belum mengidentifikasi penyerang. Media besar berspekulasi serangan itu mungkin terkait dengan fatwa 1989 yang dideklarasikan oleh mendiang Pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Pemerintah Iran semnoat menawarkan hadiah atas kepala Rushdie untuk novelnya 'The Satanic Verses', yang dinyatakan sebagai penistaan ​​di Republik Islam tersebut.

Baca Juga: Setan Khanzab Bertugas Menggoda Umat Muslim saat Shalat, Ini 5 Ciri-cirinya

Sementara Iran secara resmi telah mundur dari fatwa tersebut, sebuah yayasan keagamaan Iran menawarkan hadiah Rp44 miliar untuk Rushdie pada tahun 2012.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler