4 Peristiwa Besar Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad SAW

29 Oktober 2020, 07:47 WIB
Maulid Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam. //Seputar Lampung

ZONA PRIANGAN - Tepat hari ini atau Tanggal 12 Rabiul Awal diperingati umat Muslim sebagai hari kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Rasulullah lahir di tengah keluarga Bani Hasyim di Mekkah, pada 12 Rabiul Awal, permulaan tahun dari peristiwa serangan tentara Gajah ke Mekah, dan 40 tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan.

Soal kapan persisnya kelahiran Nabi memang ada beberapa perbedaan tentang penentuan tanggalan masehi.

Baca Juga: Film Pendek Karya NU Banyak Dikecam Publik, Tengku Zulkarnain: Segitunya Benci Cadar?

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa Rasulullah lahir pada 9 Rabiul Awal atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 Masehi.

Pendapat ini berdasarkan penelitian ulama besar Muhammad Sulaiman Al Manshurfuri dan peneliti astronomi Mahmud Basya.

Jika diteliti kelahiran Nabi berdasarkan riwayat disebutkan hari Senin, maka merujuk penanggalan di tahun kelahiran Nabi, bahwa hari Senin jatuh pada tanggal 9 Rabiul Awal, bukan 12 Rabiul Awal.

Baca Juga: Inilah Kisah Rasulullah SAW yang Dijamin Bikin Nangis Semua Orang, Ngga Disangka Bisa Bikin Baper

Meskipun ada perbedaan soal tanggal persis kelahiran Nabi, namun setidaknya para sejarahwan Islam bersepakat bahwa kelahiran Nabi di awal permulaan tahun Gajah.

Kemudian, lahir di bulan Robi'ul Awal dan lahir pada hari Senin, sebagaimana sabda Rasulullah ketika ditanya 'Mengapa Rasulullah berpuasa di hari Senin? Beliau menjawab 'Itulah hari Aku dilahirkan'.

Terlepas dari perbedaan pendapat itu, kelahiran Nabi di bulan Rabiul Awal merupakan sebuah peristiwa agung yang menyiratkan tanda-tanda kerasulan.

Baca Juga: Bingung Mau Ngasih Ucapan Selamat Maulid Nabi? Ini 20 Daftar Ucapan yang Bisa Dibagikan

Disamping tentunya menjadi kabar gembira bagi keluarga Bani Hasyim atas kelahiran bayi dari pasangan Abdullah dan Aminah.

Setelah melahirkan, ibunda Nabi mengirimkan utusan ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib, yang merupakan petinggi Quraisy, untuk menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya.

Abdul Muthalib pun menyambutnya dengan suka cita dan mengajak sang cucu masuk ke dalam Ka'bah serta berdoa di dalamnya.

Baca Juga: 10 Tradisi Unik di Nusantara Saat Maulid Nabi Muhammad SAW

Di tempat suci itu, Abdul Muthalib memilihkan nama untuk cucunya itu dengan nama 'Muhammad'-- nama yang saat itu belum dikenal bangsa Arab.

Sementara ayah Nabi, Abdullah bin Abdul Muthalib, lebih dulu wafat sebelum Nabi lahir.

Walaupun ada yang berpendapat ayah Nabi meninggal dua bulan setelah Nabi lahir, tapi mayoritas ahli sejarah menyebutkan Abdullan meninggal dunia sebelum Nabi lahir.

Baca Juga: 5 Langkah yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa, Yang Nomer 4 Harus Diwaspadai

Abdullah meninggal dunia pada usia 25 tahun. Sebelum meninggal, Abdullah diutus Abdul Muthalib ke Madinah untuk mengurus kurma.

Saat ditinggal ke Madinah, Aminah sedang hamil tua. Hingga Allah menakdirkan Abdullah meninggal dunia di Madinah dan dimakamkan di Darun Nabighah Al Ja'di.

Berikut empat peristiwa besar yang menyertai kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan Al Baihaqi dikutip dalam kitab Mukhtasar Siratur Rasul (Syaikh Abdullah An-Najdi):

Baca Juga: Cerita Motivasi Hari ini, Belajar Hidup dari Seekor Ayam

1. Cahaya dari Kemaluan Ibunda Nabi

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah berkata: "Setelah bayiku keluar, aku melihat cahaya yang keluar dari kemaluanku, menyinari istana-istana di Syam". Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Al-Irbadh bin Sariyah, yang redaksinya serupa dengan riwayat Ibnu Sa'ad.

2. Runtuhnya Istana Kisra Anusyirwan

Diriwayatkan juga ada beberapa bukti pendukung kerasulan, bertepatan dengan saat kelahiran Rasulullah, yakni runtuhnya 14 balkon Istana Kisra (Raja Persia) yang merupakan pusat kezaliman dan kekafiran dunia tiba-tiba retak dan runtuh.

Baca Juga: Jika Kita Berprasangka Buruk, Hanya akan Datangkan Hal yang Buruk-buruk

3. Padamnya Api Kaum Majusi

Menjelang detik-detik kelahiran Nabi, benteng-benteng kezaliman mengalami keguncangan. Misalnya, api suci yang dipuja-puja oleh orang Majusi atau Zoroaster di kuil pemujaan di Persia tiba-tiba padam. Api Majusi itu dikisahkan selalu menyala hingga hampir seribu tahun.

4. Berhala di Ka'bah Berjatuhan dan Gereja di Romawi Runtuh

Kelahiran Nabi Muhammad SAW ditandai dengan peristiwa guncangan dahsyat yang menghancurkan berhala-berhala yang berada di sekitar Ka'bah. Berhala-berhala sesembahan kaum musyrik Quraisy itu jatuh dan hancur ke tanah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bertaubat Orang yang Bertato?

Bersamaan itu pula beberapa gereja dan biara di Romawi tiba-tiba runtuh, ambles ke tanah.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler