ZONA PRIANGAN - Tepatnya Rabu 25 November 2020 kemarin, Pemain sepak bola legendaris asal Argentina, Diego Maradona, telah meninggal dunia akibat serangan jantung atau henti jantung.
Legenda sepakbola yang pernah membela klub Barcelona da Napoli ini di diagnosis mengidap penyakit hematoma subdural (kumpulan darah di antara dua lapisan pelindung otak) dan harus menjalani operasi.
Kala itu, operasinya berjalan lancar dan Maradona diperbolehkan untuk pulang. Namun setelahnya, kabar kesehatan Maradona tak terdengar lagi.
Baca Juga: Serakah dan Kurang Puas Tidak Memberi Keberkahan pada Harta yang Kita Miliki
Diego Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung yang dialaminya di usia ke-60 tahun.
Namun bagaimana serangan jangung atau Henti jantung seperti yang dialami Diego Maradona bisa terjadi?
Baca Juga: Memelihara Kucing, Dimudahkan Rezeki dan Dapat Pengampunan Dosa dari Allah SWT
Sebelumnya kita harus mengenal apa itu Henti jantung atau cardiac arrest. Henti jantung adalah penyakit jantung yang sangat serius. Kondisi ini menyebabkan detak jantung berhenti mendadak.
Saat henti jantung terjadi, penderitanya dapat berhenti bernapas dan hilang kesadaran. Jika tidak ditangani segera, henti jantung dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit saja.