Burung Hudhud Tidak Menerima Hukuman Karena Telah Membuktikan Kebenaran, Ini Contoh buat Pemimpin

- 3 April 2021, 18:03 WIB
Tampilan burung hudhud.*
Tampilan burung hudhud.* /Pixabay /Linda1978

ZONA PRIANGAN - Menjadi seorang pemimpin itu memang berat. Selain harus menyelesaikan berbagai masalah, juga harus amanah.

Nabi Sulaiman bisa menjadi salah satu contoh yang menjalankan kepemimpinan dengan ikhlas, tulus dan sepenuh hati.

Selain memimpin dengan ikhlas, Nabi Sulaiman memiliki kesungguhan, ketelitian, dan komitmen pada regulasi yang ditetapkan.

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Sedekah Rp10 Ribu di Kencleng Masjid Merasa Terlalu Besar

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Terlalu Memaksa saat Menawar Belanjaan, Ini Akibatnya

Komitmen pada regulasi itu, dibuktikan oleh Nabi Sulaiman ketika hendak menghukum burung hudhud.

Hukuman itu urung dilakukan oleh Nabi Sulaiman, karena burung hudhud mampu membuktikan tidak melanggar aturan.

Diceritakan, ketika Nabi Sulaiman mengumpulkan pasukan kerajaan, burung hudhud tidak hadir.

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan

Pasukan burung itu dianggap melanggar aturan. Namun, burung hudhud punya alasan yang bisa diterima.

Burung hudhud yang cerdas itu membawakan sebuah laporan. Sebuah penuturan yang menjadikan Nabi Sulaiman mengurungkan niatnya sampai laporan dari hudhud dapat dibuktikan.

"Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini."

Baca Juga: Iblis Pasti Takut, Begini Cara Menusuk Mata dan Memukul Kepala Iblis

Baca Juga: Iblis Ternyata Punya Kelemahan, dengan Melakukan Ini maka Tubuh Iblis Akan Terbelah

"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar."

"Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah."(QS an-Naml [27]: 22-24)

Kemudian Nabi Sulaiman memberikan respons tegas. Nabi Sulaiman berkata, akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.

Baca Juga: Ini Makna Ziarah Kubur Menjelang Ramadan, Bisa Memberi Bekal Kepada Anggota Keluarga yang Meninggal

Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung

"Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."(QS an-Nam [27]: 27-28)

Kisah di atas memberikan satu ibrah bagaimana semestinya pemimpin menjalankan tugas kepemimpinan dengan ikhlas, tulus dan sepenuh hati.

Dari kisah di atas jelas tergambar bahwa memimpin dengan ikhlas itu berarti ada kesungguhan, ketelitian, dan komitmen pada regulasi yang ditetapkan.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Baca Juga: Ingin Terhindar Api Neraka, Ucapkan Bacaan Istigfar Ini Sebanyak 70 Kali Selama Bulan Rajab

Lihatlah bagaimana Nabi Sulaiman akan menerapkan hukum kepada hudhud yang tidak hadir, kecuali datang dengan alasan yang bisa diterima secara rasional.

Ini berarti, sebagai pemimpin, Nabi Sulaiman benar-benar telah meng-upgrade kemampuan seluruh pasukannya dalam hal memahami aturan dan konsekuensi jika ada yang tidak menjalankan dengan disiplin.

Nabi Sulaiman tidak segan menindak setiap pelangar aturan. Di sisi lain, Nabi Sulaiman tetap mengutamakan kebenaran.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x