Jemaah dari 160 Negara Termasuk Indonesia Tidak Bisa Laksanakan Ibadah Haji 2021, Ini Alasannya

- 12 Juni 2021, 22:07 WIB
Pandangan umum Kabah di Masjidil Haram, yang hampir kosong dari jamaah, setelah otoritas Saudi menangguhkan Umrah pada tahun 2020 di tengah kekhawatiran wabah virus corona.*
Pandangan umum Kabah di Masjidil Haram, yang hampir kosong dari jamaah, setelah otoritas Saudi menangguhkan Umrah pada tahun 2020 di tengah kekhawatiran wabah virus corona.* /Reuters/

Sebelum pandemi memberlakukan jarak sosial secara global, sekitar 2,5 juta peziarah biasa mengunjungi situs-situs tersuci Islam di Mekah dan Madinah untuk haji selama seminggu.

Namun sejak tahun kemarin ada kekhawatiran jutaan jemaah haji dari seluruh dunia bisa menjadi penyebab utama penularan virus corona.

Baca Juga: Ziarah Gua Hira, Butuh Fisik yang Prima untuk Mencapai Lokasi Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu

Dikutip dari Aljazeera, Arab Saudi sejauh ini telah mencatat lebih dari 463.000 infeksi virus corona, termasuk 7.536 kematian.

Kementerian kesehatan mengatakan telah memberikan lebih dari 15 juta dosis vaksin virus corona, di negara dengan populasi sekitar 34 juta.

Dalam relaksasi pembatasan virus corona Oktober lalu, Arab Saudi membuka Masjidilharam untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan dan sebagian melanjutkan ziarah umrah.

Baca Juga: Tak Banyak Pohon yang Rindang, Merpati Bisa Berkembang Biak Banyak, Jadi Daya Tarik Jemaah Umrah

Batas jemaah umrah adalah 20.000 sehari, dengan total 60.000 jemaah diizinkan untuk melakukan shalat harian di masjid.

Umrah biasanya menarik jutaan Muslim dari seluruh dunia setiap tahun. Pihak berwenang mengatakan umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah