Inilah Sosok Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Masih Hidup Hingga Saat Ini

- 25 Juli 2021, 21:24 WIB
Pohon Sahabi, pohon yang diberkahi tumbuh di sebuah gurun di Yordania.*
Pohon Sahabi, pohon yang diberkahi tumbuh di sebuah gurun di Yordania.* /Twitter /@mytomkins

ZONA PRIANGAN – “Sahabat” terakhir yang masih hidup, begitulah mereka menyebut pohon satu-satunya ini yang berada di gurun terpencil di Yordania bagian utara.

Pohon berusia ribuan tahun ini adalah pohon yang diyakini menjadi salah satu tempat bernaungnya Nabi Muhammad SAW saat kecil ketika beliau pergi berdagang ke negara Syam.

Seperti dikisahkan laman funci.org, ada serombongan kafilah yang akan berdagang menuju Syam (Suriah) mampir untuk beristirahat di bawah naungan pohon tersebut.

Baca Juga: Membaca 11 Kali Surat Al Ikhlas, Seharian Tidak Akan Terbujuk Godaan Setan

Muhammad, seorang Nabi Islam masa depan, yang masih berusia sembilan tahun didampingi oleh pamannya Abu Thalib bersama rombongan kafilah itu ikut berteduh.

Saat itu seorang pendeta Nasrani bernama Bahira tengah istirahat sendirian di sebuah tempat terdekat, melihat rombongan kafilah tiba.

Bahira sangat terkesan menyadari ada sebuah awan kecil bergerak di atas beberapa kepala para pelancong tersebut, melindungi mereka dari matahari yang membakar.

Baca Juga: Baca Al Ikhlas Tiga Kali Setara Mengkhatamkan Alquran, Baca Al Kafirun Setan Akan Takut

Ia juga sangat terkejut ketika melihat ranting-ranting pohon tersebut bergerak merunduk untuk menaungi kafilah tersebut yang tengah beristirahat di bawah tajuknya.

Sebelumnya, pendeta ini telah membaca sebuah naskah tua yang mengabarkan akan datangnya seorang nabi baru, dan ia memiliki intuisi yang kuat bahwa ia akan bertemu beliau selama masa hidupnya.

Keajaiban-keajaiban kecil yang ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri telah cukup mengkonfirmasi bahwa kedatangan Nabi tersebut memang sedang terjadi.

Baca Juga: Imam Masjid Quba Selalu Membaca Surat Al Ikhlas, Ternyata Dapat Membantu Masuk Surga

Kemudian ia mempersiapkan makanan yang dimilikinya dan mengundang kafilah Quraish tersebut untuk berbagi dengan beliau, sang pembebas manusia dari kesesatan.

Ketika rombongan kafilah mendekatinya, Bahira memeriksa wajah mereka satu per satu, dan ia tidak bisa mendeteksi tanda-tanda yang dikabarkan dalam manuskrip kuno tersebut.

Ia pun bertanya jikalau ada seseorang yang berteduh di bawah pohon tersebut.

Baca Juga: Iblis Pasti Takut, Begini Cara Menusuk Mata dan Memukul Kepala Iblis

Seorang anak kecil berada di situ dan namanya Muhammad, mereka menjawabnya. Mereka seketika mengundang beliau untuk berbagi makan siang dengan pendeta Nasrani tersebut.

Ketika sang pendeta melihat Muhammad, ia mengenali tanda nubuat pada wajah beliau, menanyai beliau beberapa pertanyaan untuk mengkonfirmasi intuisinya.

Dan akhirnya tangan pendeta itu meraih untuk melihat di punggung beliau tanda kenabian yang disebutkan dalam naskah kuno tersebut.

Baca Juga: Iblis Ternyata Punya Kelemahan, dengan Melakukan Ini maka Tubuh Iblis Akan Terbelah

Pendeta itu pun dibuat terkejut sekaligus senang, dan menasihati Abu Thalib mengenai keponakannya tersebbut: akan ada sesuatu yang besar namun juga kesulitan yang besar telah menunggu anak ini.

Hari ini, 1400 tahun kemudian, pohon yang diberkahi ini masih saja berdiri sendiri, menjadi saksi pertemuan Nabi akhir zaman dengan Bahira sang rahib Nasrani.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: funci.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x