“Fatwa seperti itu adalah masalah serius, untungnya Internet belum ada saat itu,” ujarnya yang dikutip nypost.
Dia diserang pada hari Jumat di atas panggung di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York.
Baca Juga: Salman Rushdie Sebut Vladimir Putin Mencuci Otak Warga Rusia agar Percaya Ukraina Merupakan Nazi
Rushdie menggunakan ventilator pada hari Jumat dan kemungkinan akan kehilangan matanya, kata agennya.
Rushdie mengakui kepada "Stern" bahwa "kita hidup di masa yang menakutkan."
“Bahkan jika saya selalu memberi tahu orang-orang: Jangan takut. Tapi parahnya, ancaman pembunuhan sudah menjadi hal biasa," tuturnya.
"Bukan lagi hanya politisi yang terancam, tetapi guru Amerika yang membaca buku-buku tertentu di kelas. Lihat berapa banyak senjata yang ada di Amerika – lebih banyak senjata daripada manusia. Keberadaan semua senjata ini sangat menakutkan,” katanya.
Dia menambahkan, “Saya pikir banyak orang saat ini hidup dengan ancaman yang sama seperti saya dulu. Dan mesin faks yang digunakan untuk melawan saya seperti sepeda melawan Ferrari dibandingkan dengan internet.”***