Gibran dan Bobby Belum Ada Apa-apanya, Nih Cak Ipin Dua Kali Jadi Bupati Dalam Usia Muda

- 12 Desember 2020, 14:07 WIB
M. Nur Arifin (Cak Ipin), Bupati Trenggalek).*
M. Nur Arifin (Cak Ipin), Bupati Trenggalek).* /Instagram/@avinml

ZONA PRIANGAN - Saat ini mulai tampil sejumlah kandidat kepala daerah dengan usia muda. Di antara yang menonjol ada nama Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution.

Gibran yang anak kandung Joko Widodo (Jokowi) berpeluang besar jadi pemimpin daerah sebagai Wali Kota Solo.

Demikian juga Bobby Nasution, yang notabene mantu Jokowi bak jadi pemimpin di Kota Medan.

Baca Juga: Usai Terpapar Covid-19, Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis Dirujuk RS Advent Bandung

Bisa jadi suara mereka berdua terdongkrak karena ada pengaruh nama besar Jokowi yang saat ini jadi Presiden Republik Indonesia.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di jurnalpresisi.com dengan judul "Bukan Bobby Maupun Gibran, Ini Anak Muda yang Ideal Sebagai Kepala Daerah Menurut Pakar Politik".

Tapi tahukah Anda, selain Gibran dan Bobby ada juga tokoh muda yang bakal memimpin daerah sebagai Bupati Trenggalek periode kedua.

Baca Juga: Cirebon Belum Aman dari Covid-19, setelah Wali Kota, Kini Giliran Bupati Imron Positif

Ya, dia adalah M. Nur Arifin. Usia masih muda sekali. Baru 25 tahun saat menjadi Wakil Bupati Trenggalek. Kemudian dilantik jadi Bupati Trenggalek ketika berusia 28 tahun.

Bandingkan dengan Bobby yang sudah 29 tahun atau Gibran yang 31 tahun ketika akan menjadi wali kota.

Dosen Progam Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Tri Hendra Wayudi menilai, M. Nur Arifin memiliki prestasi luar biasa.

Baca Juga: Wisatawan di Pantai Eretan Berlarian, Ombak Tiba-tiba Membesar Mirip Tsunami

Menurut Tri Hendra, M. Nur Arifin (Cak Ipin) punya kelbihan dibanding Bobby dan Gibran.

Cak Ipin meniti karier sebagai kepala daerah tanpa membawa nama besar di pundaknya. Dia jadi tidak memiliki beban.

Trenggalek menjadi kota yang memberikan gambaran bagaimana panggung yang ideal bagi anak muda dalam meniti karier politik.

Baca Juga: Hindari Perilaku Ini Karena Mempercepat Tulang Keropos dan Nyeri Sendi

Sejarah mencatat, anak-anak muda ini mendapat amanah dari masyarakat untuk memimpin meski belum genap 30 tahun dan yang penting, tanpa beban politik karena membawa nama besar.

"Di Trenggalek kita bisa berharap karena Arifin relatif lebih segar. Sebelum dia, Emil Dardak yang menjadi Bupti Trenggalek juga tokoh muda," tutur Tri.

Artinya masyarakat Trenggalek sudah dewasa, bisa menentukan pemimpin yang ideal dan muda.

Baca Juga: Baca Al Ikhlas Tiga Kali Setara Mengkhatamkan Alquran, Baca Al Kafirun Setan Akan Takut

"Tidak hanya dari sisi umur, muda dalam arti yang sebenarnya, yang lepas dari beban-beban politik masa lalu." jelasnya.

Pria yang juga aktif di Pusat Pesantren Universitas Brawijaya ini menuturkan bahwa Arifin menjadi sosok ideal karena tidak didukung oleh nama besar dari kerabat keluarganya.

Tri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pusat Kajian Pemilu dan Demokrasi Universitas Brawijaya ini menyatakan, tidak serta merta politisi muda selalu menawarkan sebuah pembaharuan.

Baca Juga: Di Bukit Teletubbies Kawasan Bromo, Wisatawan Harus Hati-hati saat Memakan Bakso, Ini Penjelasannya

Anak-anak muda ini rawan menjadi 'tawanan' dari sistem politik karena memiliki kedekatan dengan tokoh politik atau pejabat.

Bobby, Hanin (Hanindhito Himawan Pramana/Anak Pramono Anung, Politisi PDIP), Ghibran, mereka mempunyai beban politik yang besar.

"Ga mungkin mereka membuat terobosan yang signifikan. Apa yang telah diwariskan oleh orang tuanya, jadi beban itu tidak mungkin mereka kesampingkan dalam membuat kebijakan-kebijakan," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x