Di Singaraja Bali Ada Masjid Keramat, Pembangunannya Dibantu Raja Buleleng

- 7 Januari 2021, 12:32 WIB
GAPURA masuk Masjid Jami Singaraja, Buleleng, Bali.*
GAPURA masuk Masjid Jami Singaraja, Buleleng, Bali.* /simas.kemenag.go.id/

ZONA PRIANGAN - Bali sudah dikenal menjadi destinasi favorit para wisatawan.

Walau dikenal penduduknya mayoritas Hindu, namun Bali sangat terbuka untuk semua wisatawan dan beragam agama.

Demikian juga bagi wisatawan yang beragama Islam, tidak perlu khawatir saat berkunjung ke Bali, karena tempat ibadah Muslim cukup tersedia.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Selain tempat ibadah Muslim yang sederhana, ternyata di Bali ada juga masjid yang memiliki sejarah.

Tercatat ada dua masjid di Bali yang memiliki sejarah, yakni Masjid Jami Singaraja, Buleleng (1846) dan Masjid As Syuhada Denpasar (1901-1926).

Masjid Jami Singaraja, Buleleng cukup menarik karena dibangun pada tahun 1846.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Dikutip zonapriangan.com dari simas.kemenag.go.id mengungkapkan, Masjid Jami Singaraja, Buleleng digunakan warga beberapa kampung.

Warga berasal dari Kampung Kajanan, Kampung Bugis dan Kampung Baru Kota Singaraja Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng melaksanakan salat di masjid tersebut.

Dulu disebut Masjid Kuno atau Masjid Keramat. Masjid tersebut selain untuk ibadah salat lima waktu, juga dipakai salat Jumat.

Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung

Warga Bali pun dikenal guyub, ketika umat Muslim memohon Masjid Keramat lahannya diperluas, mendapat respons positif dari Raja Buleleng.

Saat itu Raja Buleleng dijabat Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik Polong langsung memberikan secutak tanah yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol.

Sekitar tahun 1846 Masehi dimulailah pembangunan masjid baru yang diidamkan oleh ummat Islam langsung dibawah pengawasan Raja Buleleng.

Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan

Pembangunn masjid sempat tertunda, gara-gara Raja Buleleng ditawan Belanda dan diasingkan ke Padang, Sumatera Barat.

Keterlibatan Raja Buleleng dalam pembangunan masjid sangat besar, bahkan sampai ikut mendesain ukiran di mimbar masjid.

Satu hal yang dianggap unik dari Masjid Jami Singaraja adalah, masih tersimpan dan terpelihara beberapa mus’haf Alquran tulisan tangan.

Baca Juga: Perhiasan Emas yang Dimiliki Ibu-ibu Gampang Bertambah, Ini Rahasianya

Salah satu mus’haf Alquran ditulis oleh salah seorang kerabat Puri / Kerajaan Buleleng I Gusti Ngurah Ketut Jelantik Celagi yang telah memeluk agama Islam pada tahun 1820-an.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x