BMKG: Jangan Panik dengan Fenomena Awan Arcus di Aceh!

- 11 Agustus 2020, 02:03 WIB
FENOMENA Awan Arcus sempat membuat heboh warga di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya.*
FENOMENA Awan Arcus sempat membuat heboh warga di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya.* /ISTIMEWA/

ZONA PRIANGAN - Fenomena awan hitam yang berbentuk gelombang tsunami sempat membuat warga di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya khawatir.

Kemunculan awan itu, diketahui warga sejak Senin 10 Agustus 2020 pagi.

Awan raksasa itu juga sempat diabadikan oleh sejumlah warga dan diunggah di media sosial.

Baca Juga: LINK LIVE Streaming Indosiar dan SCTV Hari Ini, Bisa Nonton TV Online GRATIS dan Berbayar

"Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat," demikian tulis pengguna twitter, Arief Arbianto @masawep.

"Fenomena alam penampakan awan badai menyerupai gelombang tsunami raksasa di Meulaboh Aceh Barat. Semoga kita semua dalam lindungan Allah azza wa jala (Aamiin Allahuma Aamiin)," kata pengguna twitter yang lain, aull, @rchmwtiaul.

Melansir dari antaranews.com, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh, Zakaria, menjelaskan awan yang berbentuk seperti gelombang yang menggulung itu adalah awan Arcus.

Baca Juga: Heboh Tulisan Gragaz Boyz di Dinding Jalan Asia Afrika, Gragaz Brotherz: Kami Bukan Pelakunya

Zakaria bilang awan itu memang berbentuk gulungan ombak dan bagian dari awan Cumulonibus.

"Awan yang berbentuk seperti ombak yang menggulung namanya awan Arcus atau disebut juga awan Tsunami. Awan ini merupakan bagian dari awan CB (Cumulonimbus)," kata Zakaria, Senin, 10 Agustus 2020.

Zakaria menjelaskan, awan raksasa itu merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level.

Baca Juga: Daftar Harga Kamera Canon Saat ini Agustus 2020 Type EOS M10, M50, M100, M3, 700D, 600D, 60D

"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat disertai kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," ujarnya.

Awan ini, kata Zakaria, biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau oleh satelit.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tak panik dengan fenomena awan Arcus," ucapnya.

Baca Juga: Bantu Siswa Belajar Daring, Koramil di Sumedang Sediakan Wifi Gratis

Namun, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Kemudian nelayan untuk tidak melaut sementara waktu, hingga awan tersebut hilang.

"Bila terlihat awan itu agar cepat-cepat mencari perlindungan, jangan bertahan di lapangan terbuka dan bagi nelayan agar segera berlabuh ke darat," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x