ZONA PRIANGAN - Keluhan dari peserta Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing mulai bermunculan di media sosial.
Para atlet dan ofisial kecewa dengan layanan katering dan tentu saja proses pemeriksaan Covid-19.
Sebagian atlet bahkan menjadi sakit karena tidak cocok dengan makanan, sementara yang lain mengalami trauma akibat perlakuan saat tes Covid-19.
Pelatih ski Alpen Jerman Christian Schwaiger mengkritik katering di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
Menurut Schwaiger, pilihan makanan yang terbatas sulit untuk mendorong para atlet profesional berkinerja tinggi.
“Kateringnya sangat dipertanyakan karena sebenarnya bukan katering sama sekali. Tidak ada makanan panas,” kata Schwaiger, melalui The Sun.
“Ada keripik, beberapa kacang dan cokelat, dan tidak ada yang lain. Pertunjukan ini kurang fokus pada olahraga performa tinggi,” ujarnya.
Tim USA datang dengan persiapan dan membawa makanan tambahan ke Olimpiade Musim Dingin, termasuk sekantong pasta, lapor nypost.
Valeria Vasnetsova, seorang atlet biathlon Rusia, melalui Instagram membahas pengalamannya di bawah kondisi karantina yang ketat di Beijing.
Baca Juga: Seorang Guru Wanita Ditangkap Gegara Mengajarkan Tari Disko, Budaya Asing Dilarang di Korea Utara
“Saya sudah mendapatkan ini untuk sarapan, makan siang, dan makan malam selama lima hari sekarang. Saya telah kehilangan banyak berat badan dan tulang saya mencuat," tutur Valeria.
"Saya tidak bisa makan apa pun, saya tidak tahu apa-apa tentang tes corona saya,” tulis Vasnetsova dalam postingan Instagram yang telah dihapus.
“Saya hanya tidur sepanjang hari karena saya bahkan tidak memiliki kekuatan untuk bangun dari tempat tidur. Saya hanya makan pasta tiga genggam sehari karena tidak mungkin memakan sisa makanannya,” tambahnya.
“Perut saya sakit, saya sangat pucat dan saya memiliki lingkaran hitam besar di sekitar mata saya. Aku ingin semua ini berakhir. Aku menangis setiap hari. Saya sangat lelah," tulisnya.
Associated Press, mengklaim makanan yang sama disajikan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam selama lima hari.
Valeria menambahkan bahwa dia memakan semua lemak pada sepotong daging karena saya sangat lapar.
Dia juga mengklaim bahwa beberapa atlet mendapatkan makanan yang lebih buruk daripada yang lain.***