Pep Guardiola: Pelatih Terhebat yang Memimpin City ke Gelar Klub Dunia yang Pertama

23 Desember 2023, 05:09 WIB
Kyle Walker dari Manchester City mengangkat trofi pada akhir pertandingan final Piala Dunia KLub antara Manchester City FC dan Fluminense FC di Stadion King Abdullah Sports City di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 22 Desember 2023. /AP Photo/Manu Fernandez

ZONA PRIANGAN - Manchester City menunjukkan dominasi yang luar biasa dan sedikit keberuntungan dalam final Piala Dunia Klub dengan mengalahkan Fluminense 4-0 dan meraih gelar kelima mereka pada tahun 2023, Jumat lalu.

City unggul setelah hanya 40 detik berlalu, membuat pertandingan ini kebanyakan tanpa ketegangan. Julián Álvarez menyusul dengan cepat untuk memanfaatkan pantulan dari mistar gawang setelah tendangan Nathan Aké.

Gol bunuh diri pada menit ke-27 oleh kapten Fluminense, Nino, membuat hasil pertandingan sudah bisa dipastikan sejak lama sebelum gol Phil Foden di menit ke-72, memandu umpan dari Álvarez ke dalam gawang yang kosong. Álvarez mencetak gol lagi di menit ke-88.

Baca Juga: Manchester City Berburu Gelar di Club World Cup 2025: Sebuah Episode Baru dalam Sejarah Klub

Kemenangan ini memberikan City meraih gelar Piala Dunia Klub pertamanya dan Eropa meraih gelar ke-16 dalam 17 edisi kompetisi FIFA untuk juara konfederasi.

Setelah pertandingan, emosi meletup saat kapten City, Kyle Walker, menghadapi pemain Fluminense, termasuk bek veteran Felipe Melo. Walker tampak tersinggung oleh tackling kasar yang membuat gelandang kunci Rodri harus keluar lapangan karena cedera.

Rodri kemudian ikut serta dalam perayaan dengan trofi dan menerima penghargaan sebagai pemain terbaik dalam turnamen ini. Kekalahan City musim ini biasanya terjadi saat pemain Spanyol ini absen.

Baca Juga: Pencapaian Luar Biasa Manchester City: Pendapatan Tertinggi dan Gelar Merek Teratas

Dengan performa impresif Rodri, City dengan mudah meraih kemenangan kedua dalam empat hari yang cerah di Arab Saudi, bahkan tanpa bintang-bintang cedera Erling Haaland dan Kevin De Bruyne.

Keduanya juga absen dalam kemenangan semifinal City atas Urawa Red Diamonds pada Selasa.

Ketidakhadiran mereka menyebabkan penggemar kurang antusias untuk datang ke stadion, sekitar 4.000 kursi kosong di antara penonton sebanyak 52.601 di King Abdullah Sports City, stadion Jeddah yang direncanakan untuk digunakan pada Piala Dunia 2034.

Baca Juga: Bek Manchester City Kyle Walker Optimis Cedera Pangkal Pahanya akan Segera Pulih dan Masuk Skuad Inggris

Kemenangan ini membuat Pep Guardiola menjadi pelatih pertama yang meraih Piala Dunia Klub dengan tiga tim berbeda.

Ia memimpin Barcelona meraih gelar pada tahun 2009 dan 2011, kemudian Bayern Munich pada tahun 2013 bersama tim yang memenangkan Liga Champions di bawah pelatih yang kemudian keluar yakni Jupp Heynckes.

Guardiola merayakan dengan tenang, berjalan ke arah pelatih Fluminense, Fernando Diniz, memberikan jabat tangan dan pelukan. Guardiola kemudian berpelukan dan tersenyum dengan Felipe Melo.

Baca Juga: Pemain Manchester City Benjamin Mendy Akan Tetap dalam Penahanan atas Tuduhan Pemerkosaan

Fluminense memulai dengan enam pemain yang lahir pada dekade 1980-an, dan merasa dihina ketika media Inggris pada Kamis menyoroti usia tim veteran mereka.

Pemain tertua City dalam susunan pemain inti, Kyle Walker yang berusia 33 tahun, lahir pada Mei 1990.

Pemain terkenal Fluminense, Marcelo, keluar setelah satu jam dengan diiringi tepuk tangan hangat dan jabat tangan dengan pemain pengganti City, Mateo Kovačić, mantan rekan setimnya di Real Madrid.

Baca Juga: Benjamin Mendy dari Manchester City Didakwa dengan Empat Tuduhan Pemerkosaan

Salah satu sentuhan awal Marcelo dalam pertandingan adalah umpan panjang yang tidak bijak dari pertahanan, membiarkan Aké maju untuk melepaskan tembakan.

Álvarez sendirian di gawang untuk mencetak gol dengan dada. Aksi pertama penyerang Argentina ini adalah menerima dorongan keras saat berduel di udara dengan Felipe Melo.

Bola tidak beruntung lagi bagi Fluminense saat Nino meluncur untuk menghalangi umpan Foden di depan gawang, dan bola melambung melewati jangkauan kiper Fabio. Serangan itu berasal dari perubahan kecepatan umpan Rodri ke Foden.

Baca Juga: Drawing Liga Champions: Paris Saint-Germain dan Manchester City Bertemu di Babak Penyisihan Fase Grup

Pertandingan final melibatkan klub yang baru-baru ini bermain di divisi ketiga nasional mereka pada tahun 1999.

City sejak itu menjadi klub dengan pendapatan tahunan terbesar dalam sepak bola dunia, mengantongi $890 juta atau sekitar Rp13,7 triliun dalam musim treble-winning mereka 2022-23 dengan biaya gaji sebesar $530 juta atau sekitar Rp8,2 triliun. City kemudian menambahkan Piala Super UEFA pada bulan Agustus.

Fluminense mengatakan mereka mengharapkan pendapatan $74 juta atau sekitar Rp1,1 triliun tahun ini, dan kesenjangan dalam kekayaan dan daya beli terlihat jelas di lapangan dan kemungkinan akan terus berkembang sebelum kedua tim bermain di Piala Dunia Klub yang dihidupkan kembali pada Juni-Juli 2025.

Turnamen 32 tim di Amerika Serikat itu akan diikuti 12 tim dari Eropa dan enam dari Amerika Selatan, masing-masing berpotensi mendapatkan puluhan juta dolar dalam bentuk hadiah FIFA.

Dalam pertandingan perebutan tempat ketiga sebelumnya di Jeddah, juara Afrika Al Ahly Mesir menang 4-2 melawan Urawa, juara Asia dari Jepang. Kedua tim ini juga akan berpartisipasi dalam edisi 2025 yang diperluas.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP

Tags

Terkini

Terpopuler