Netanyahu Ucapkan Selamat Kepada Peraih Medali Emas, Bukan Dapat Simpati Justru Dibully

- 9 Agustus 2021, 19:46 WIB
Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selama kepada Linoy Ashram peraih medali emas.*
Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selama kepada Linoy Ashram peraih medali emas.* /Reuters /Ronen Zvulun/Lisi Niesner

ZONA PRIANGAN - Pesenam Israel Linoy Ashram merain medali emas, manta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu buru-buru mengucapkan selamat.

Benjamin Netanyahu tidak mau kedahaluan oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dia lantas memposting ucapan selamat itu.

Keberhasilan Linoy Ashram menyumbangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk Israel, menjadi peluang Benjamin Netanyahu dalam mencari simpati.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Seragam Kontingen AS Dibully Habis-habisan, Terlalu Jadul Mirip Petugas Kapal Pesiar

Namun, semuanya jauh dari ekspetasi Benjamin Netanyahu. Dia yang berharap memperoleh sismpati, justru dibully habis-habisan.

Apa yang dilakukan Benjamin Netanyahu bukan pada tempatnya dan salah waktu. Dia memposting ucapan selamat tepat di Hari Sabat.

Seperti diketahui Hari Sabat sangat disakralkan oleh Bangsa Yahudi, dimana pada hari itu menghentikan semua aktivitas.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Cantik Ini Diterpa Isu Kurang Enak, Raih Medali Emas Karena Pakai Jimat

Netanyahu menelepon Ashram pada Hari Sabat untuk memberi selamat padanya, dan memposting video percakapan itu di media sosial beberapa jam kemudian.

Kecaman justru datang dari Partai Yahudi Ortodoks, pendukung Netanyahu. Kecaman datang setelah Hari Sabat lewat.

Netanyahu “menodai Sabat” dengan merilis pernyataannya pada hari Sabtu, kata ketua partai United Torah Yudaism (UTJ) Moshe Gafni di Twitter.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Terseksi Alica Schmidt Dicurigai Pergi ke Jepang Bukan untuk Bertanding

Hal yang sama digaungkan oleh kepala Partai Shas, Aryeh Deri, yang bersikeras hari istirahat Yudaisme begitu sakral sehingga seseorang tidak bisa meminta pengampunan setelah tidak menghormatinya.

"Mantan PM menyinggung banyak orang Yahudi yang menjalankan Sabat dan menyinggung mitra setianya, yang sangat disayangi oleh hati mereka,” kata Deri.

Bahkan medali emas Olimpiade bukanlah alasan yang cukup layak untuk “menodai hari Sabat,” kata Bezalel Smotrich, ketua partai sayap kanan Religious Zionism.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Pelari Belanda Ini Luar Biasa, Jatuh dan Tertinggal 30 Meter tapi Bisa Menang

Partai Likud Netanyahu kemudian mengatakan di Twitter bahwa mereka selalu menjaga dan menghormati hari Sabat.

Ia meminta maaf dan mencoba menyalahkan pernyataan yang tidak tepat waktu dari pemimpinnya pada "kesalahan teknis".

Anggota parlemen sayap kanan memuji Bennett karena menjunjung tinggi tradisi Yahudi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Gerakan Tupai Terbang Pegulat Iran Viral, Dapat Pujian dari Pemain NBA

Perdana Menteri Bennett mengatakan kepada Ashram melalui telepon bahwa dia telah mengetahui tentang kemenangannya hanya setelah Sabat berakhir.

"Bapak. Netanyahu seharusnya melakukan hal yang sama,” kata Gafni, yang dikutip rt.com.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x