Sehubungan dengan tragedi Kanjuruhan, pada hari Selasa, koordinator proyek pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak dan Chen Jun bersama dengan konsultan keamanan dan keselamatan FIFA, Serge Dumotier menyambangi PSSI.
Sebelumnya, Gil juga bertemu dengan PSSI untuk melakukan koordinasi pada Senin.
Baca Juga: Pemerintah Meksiko Melarang Warganya Mengenakan Topeng Gulat Lucha Libre di Piala Dunia 2022 Qatar
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menangguhkan Liga 1, 2, dan 3 Indonesia untuk mematuhi rekomendasi Tim Pencari Fakta Independen (TGIPF), Tim dibentuk oleh Presiden Joko Widodo dan diketuai oleh Menteri Koordinator Politik, Bidang Hukum dan Keamanan, Mahfud MD
Sementara Presiden FIFA Gianni Infantino telah menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah Indonesia, PSSI dan AFC mentransformasi sepak bola Indonesia.
Pada 1 Oktober malam, ribuan Aremania terjebak di Stadion Kanjuruhan setelah sejumlah pendukung menyerbu lapangan menyusul kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata, yang kemudian memicu penyerbuan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Berikan Ultimatum: Jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Mundur, Dia pun akan Mundur
Dalam keterangan pers yang dikeluarkan pada 2 Oktober, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan Aremania kecewa atas hasil pertandingan tersebut sehingga mereka menyerbu ke tengah lapangan untuk menghadang para pemain dan ofisial.
Menurut Afinta, gas air mata ditembakkan karena pendukung yang marah dapat membahayakan keselamatan pemain dan ofisial kedua tim.
"Karena gas air mata, mereka bergegas ke titik keluar dan memicu injakan karena mereka mengalami sesak napas, kekurangan oksigen," katanya.