AFC Siap Membantu PSSI untuk Proses Pemulihan Pasca Tragedi Kanjuruhan

- 13 Oktober 2022, 09:22 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah), koordinator proyek pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak (kiri), dan wakil sekjen AFC Shin Mon Gil menggelar jumpa pers terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah), koordinator proyek pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak (kiri), dan wakil sekjen AFC Shin Mon Gil menggelar jumpa pers terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, pada Rabu, 12 Oktober 2022. /ANTARA/Michael Siahaan

ZONA PRIANGAN - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyatakan komitmennya untuk membantu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjalankan proses pemulihan pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

"Kami terus memberikan bantuan kepada PSSI dan kompetisi sepak bola Indonesia," kata Wakil Sekretaris Jenderal AFC Shin Mon Gil di Jakarta, Rabu, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.

Menurut Gil, PSSI adalah salah satu anggota AFC yang paling penting, dan berjanji akan memberikan bantuan secara maksimal dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia, yang menjadi sorotan di mata dunia pasca tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Lorenzo Savadori Kembali Menjadi Pebalap Tester dan Wild-Card Tim Aprilia di Balapan MotoGP Musim Depan

AFC menugaskan pakar keamanan dan keselamatan, Datuk Dell Akbar Khan dan Brian Johnson, untuk bekerja sama dengan FIFA, PSSI, dan pemerintah Indonesia guna melakukan evaluasi terhadap semua stadion sepak bola di Tanah Air.

Lebih lanjut, Gil menyampaikan ucapan belasungkawa dari AFC atas tragedi itu, yang menyebabkan 132 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

 "AFC tidak ingin tragedi itu terulang dalam kompetisi sepak bola. Kami ingin kompetisi sepak bola di Indonesia kembali berjalan dengan baik sehingga bisa dinikmati tanpa masalah keamanan," tambahnya.

Baca Juga: Kalender MotoGP 2023: 21 Seri, 42 Balapan, Menjadikannya Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Baik AFC maupun FIFA telah mengirimkan ofisialnya ke Indonesia dalam rangka untuk membantu PSSI mengevaluasi tragedi Kanjuruhan agar peristiwa kelabu itu tidak terulang lagi di masa depan.

Sehubungan dengan tragedi Kanjuruhan, pada hari Selasa, koordinator proyek pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak dan Chen Jun bersama dengan konsultan keamanan dan keselamatan FIFA, Serge Dumotier menyambangi PSSI.

Sebelumnya, Gil juga bertemu dengan PSSI untuk melakukan koordinasi pada Senin.

Baca Juga: Pemerintah Meksiko Melarang Warganya Mengenakan Topeng Gulat Lucha Libre di Piala Dunia 2022 Qatar

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menangguhkan Liga 1, 2, dan 3 Indonesia untuk mematuhi rekomendasi Tim Pencari Fakta Independen (TGIPF), Tim dibentuk oleh Presiden Joko Widodo dan diketuai oleh Menteri Koordinator Politik, Bidang Hukum dan Keamanan, Mahfud MD

Sementara Presiden FIFA Gianni Infantino telah menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah Indonesia, PSSI dan AFC mentransformasi sepak bola Indonesia.

Pada 1 Oktober malam, ribuan Aremania terjebak di Stadion Kanjuruhan setelah sejumlah pendukung menyerbu lapangan menyusul kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata, yang kemudian memicu penyerbuan.

Baca Juga: Shin Tae-yong Berikan Ultimatum: Jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Mundur, Dia pun akan Mundur

Dalam keterangan pers yang dikeluarkan pada 2 Oktober, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan Aremania kecewa atas hasil pertandingan tersebut sehingga mereka menyerbu ke tengah lapangan untuk menghadang para pemain dan ofisial.

Menurut Afinta, gas air mata ditembakkan karena pendukung yang marah dapat membahayakan keselamatan pemain dan ofisial kedua tim.

"Karena gas air mata, mereka bergegas ke titik keluar dan memicu injakan karena mereka mengalami sesak napas, kekurangan oksigen," katanya.

Baca Juga: Penyerang Liverpool Luis Diaz Mengalami Cedera Lutut, Akan Absen Hingga Selesainya Piala Dunia 2022 Qatar

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, aksi massa Kanjuruhan mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, 440 orang luka ringan, dan 29 orang luka berat.

Menyikapi tragedi tersebut, Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang beranggotakan 13 orang. Menko Polhukam Mahfud MD menjadi ketua tim dan Menpora Zainudin Amali sebagai wakil ketua.

Sejauh ini, Polri telah menetapkan enam orang tersangka, termasuk tiga personel polisi. Tiga tersangka lainnya berasal dari panitia penyelenggara pertandingan sepak bola: Dirut PT Liga Indonesia Baru, Ketua Panitia Arema FC, dan seorang satpam di Stadion Kanjuruhan.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x