ZONA PRIANGAN - USIA komunitas Bacank kini telah melewati tahun kedua, ini bukan komunitas kuliner, tapi kumpulan penyuka otomotif yang gemar melakukan touring.
Walau sebenarnya, kuliner juga menjadi bagian penting dalam sesi touring, berapa lama atau kemana pun rute perjalanan ditempuh.
Menurut, salah satu personel, Puguh Wirawan, koordinator kegiatan event saat Bacank melakukan touring ke Sampireun Garut sebelum pandemi, Bacank kurang lebih adalah singkatan bebas dari Bandung Campuran and The Gank.
Baca Juga: Honda CRF250F Mumpuni di Trek Off-road
“Kebanyakan adalah teman-teman eks SMPN 5 dan SMAN 5 Bandung, Bacank, awalnya adalah teman-teman pergaulan di Bandung dari mulai bersepeda dan bersepeda bermotor,” kata Puguh.
Tidak ada ketua atau aturan baku, mereka awalnya beranggotakan 100 personel dan kini terus bertambah. “Kami saling menaruh hormat sesama anggota yang tumbuh secara naluri dan alamiah,” imbuh Puguh.
Ditambahkan oleh personel lain, Herdimansyah Chaidirsyah, bahwa Bacank yang awalnya kelompok kecil eks SMPN 5 dan SMAN 5, setelah mencapai usia mapan berkumpul kembali untuk berkegiatan bersama.
Baca Juga: Super Soco TC-Max Motor Listrik Tiongkok
“Terutama menjalani hobi momotoran, anggotanya kebanyakan alumni FH Unpad dan Unpar, ada juga pengusaha, notaris, lawyer, pokoknya penyuka otomotif,” kata Herdimansyah.
Intinya, berkumpul untuk bersilaturahmi, menikmati kebersamaan diluar kesibukan, adalah aktivitas yang kerap dijalani komunitas yang anggotanya adalah para penggila touring motor ini.
Secara umum Bacank adalah komunitas yang easy going, roda organisasi berjalan tanpa harus membentuk anggaran dasar dan rumah tangga, hadir tanpa ada pengurus dan figur ketua.
Baca Juga: Piaggio Lakukan Penelitian Konsumsi Bahan Bakar
Berkegiatan tak perlu banyak aturan dan persyaratan, diakui oleh Torry Boediman, pegiat perbankan yang tergolong aktif
berkegiatan di Komunitas Bacank, berada ditengah komunitas Bacank adalah sesuatu hal yang sangat mengasyikan.
“Saat touring kami lepas dari rutinitas keseharian, melepas status menanggalkan latarbelakang, semua itu tak lagi penting, lebih penting adalah semua have fun melakukan touring,” kata Torry.
Tak ada sekat, semua lepas, silaturahmi tetap bisa terjalin dengan baik melalui acara-acara seperti ini, berkumpul dan
berkegiatan bersama.
Baca Juga: Semangat UMKM, Karya Kompetisi Modifikasi Motor Listrik Gelis akan Tampil di Ajang IMX 2020 Hybrid
Penting pula saat touring tetap mengutamakan keselamatan, sekadar contoh, saat touring ke Jogja, mereka tetap bisa
menularkan tentang pentingnya keselamatan.
“Menolong korban dari luar rombongan dan dari komunitas lain saat berada di jalan, menunjukkan kepedulian yang penting dilakukan, ” pungkas Torry Boediman.***