Anomali Cuaca, Berkendara Lebih Hati-hati Saat Hujan

- 21 Juli 2020, 14:37 WIB
Mengemudi melalui genangan air dapat menyebabkan  hydroplaning, pada kecepatan pelan, mungkin tidak begitu berpengaruh, namun   pada kecepatan tinggi maka momentum atau terjangan ban akan membuat daya angkat ke atas yang mendorong permukaan ban,   kemudian kehilangan traksi dari permukaan jalan.*/Dok. DIDIH HUDAYA
Mengemudi melalui genangan air dapat menyebabkan hydroplaning, pada kecepatan pelan, mungkin tidak begitu berpengaruh, namun pada kecepatan tinggi maka momentum atau terjangan ban akan membuat daya angkat ke atas yang mendorong permukaan ban, kemudian kehilangan traksi dari permukaan jalan.*/Dok. DIDIH HUDAYA /

ZONA PRIANGAN – Memasuki bulan Juli berdasarkan perhitungan, musim kemarau datang, namun anomali cuaca faktanya hujan sering turun dengan intensitas lebat dalam beberapa hari terakhir ini.

Butuh kehati-hatian serta pengetahuan khusus saat berkendara dengan motor maupun mobil ditengah hujan, termasuk dalam hal teknik pengereman.

Karena mengerem dengan teknik yang keliru, bisa saja akan mengakibatkan kecelakaan, permukaan jalan yang basah dan licin membuat ban mudah kehilangan cengkeramannya.

Baca Juga: Honda Raih Hasil Podium Kedua di Seri F1 GP Hungaria 2020

Ditegaskan oleh Jusri Pulubuhu, instruktur utama JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) bahwa, sebagian besar kecelakaan, diakibatkan karena kegagalan melakukan pengereman.

“Berkendara saat hujan membutuhkan perhitungan matang, bukan perkara gampang melakukan pengereman saat jalan licin, jadi jangan pernah berpikir mengerem adalah satu-satunya cara mengelak dari benturan,” katanya.

Untuk itu, perlu menjaga jarak aman kendaraan dengan pengendara lain karena permukaan jalan basah sangat licin sehingga rentan selip saat pengereman dibanding jalan kering.

Baca Juga: HPM Umumkan Recall, Terkait Komponen Fuell Pump pada Beberapa Model Mobil Honda di Indonesia

Bila melaju kencang, jangan melakukan pengereman, usahakan menghindar dari kendaraan di depan dengan melihat segera ke belakang sebelum menghindar ke samping kanan.

Jangan pernah berpikir untuk mengerem karena kemungkinan kendaraan dibelakang kita juga melaju kencang.

Selain itu, terutama untuk pengguna motor, jangan melakukan pengereman saat ban dalam keadaan tidak sejajar karena kemungkinan besar akan terjadi selip karena salah satu roda yang mengunci akan terjadi selip mengikuti roda yang bergerak.

Baca Juga: Tantangan Kreativitas, Honda Brio Virtual Modification #3

Sedangkan untuk pengguna mobil dan motor, pengereman paling aman saat kendaraan melaju kencang adalah melakukan pengereman secara bertahap.

Jangan menginjak atau memencet rem penuh tetapi dilakukan berulang-ulang agar tidak menghilangkan traksi ban dengan jalan.

Perhitungkan timing pengereman agar tidak terjadi masalah, setiap pengendara, baik motor maupun mobil, hendaknya berkendara dengan logika bukan dengan emosi.

Baca Juga: Rio Loho Amankan Posisi Pertama, Seri Perdana Honda Racing Simulator Championship Berlangsung Sengit

Memperhitungkan berbagai hal dan cenderung membuat pengendara lebih rasional ketika memutuskan sesuatu saat berkendara.

Demi keselamatan saat mengemudikan mobil, perlu memerhatikan berbagai hal, pertama pastikan sebelumnya bahwa peralatan mobil berfungsi baik untuk menghadapi cuaca hujan.

Periksa lampu, dan wiper kaca untuk meyakinkan alat tersebut dapat bekerja secara efisien ketika dibutuhkan.

Baca Juga: Pada Tahun 2025 Honda Berkomitmen, Dua Pertiga Penjualan di Eropa akan Terdiri dari Mobil Listrik

Periksa juga kondisi ban yang kondisinya masih dibatas aman, pastikan ban tidak botak atau masih layak, pasalnya, ban yang sudah tidak layak sangat mengurangi daya cengkeram ban di jalan basah.

Hydroplaning

Pengemudi juga disarankan untuk mengemudi lebih lambat dan ekstra hati-hati, reaksi kendaraan jauh lebih lambat saat hujan.

Selain mengurangi kecepatan, jaga jarak lebih jauh antara mobil dan kendaraan yang ada di depan, soalnya mengerem akan lebih sulit saat mengemudi di jalanan basah.

Baca Juga: Honda NSX dengan Teknologi Hybrid, Mampu Mencapai Tenaga Puncak Hingga 573 Horse Power

Ditegaskan Jusri, bahwa saat hujan hendaknya mengurangi kecepatan, karena jarak pengereman akan semakin panjang, kemungkinan terjadi selip besar sekali.

Perhatikan pula genangan air, mengemudi melalui genangan air dapat menyebabkan hydroplaning, pada kecepatan pelan, mungkin tidak begitu berpengaruh.

Namun pada kecepatan tinggi maka momentum atau terjangan ban akan membuat daya angkat ke atas yang mendorong permukaan ban, kemudian kehilangan traksi dari permukaan jalan.

Baca Juga: Honda CRF250F Mumpuni di Trek Off-road

Saat berkendara ditengah hujan, penting pula untuk menyalakan lampu sebagai tanda bagi pengendara lain.

Berkomunikasi, sehingga pengendara lain yang saat itu juga sedang mengalami pengurangan visibilitas, sehingga dari jauh sudah bisa mendeteksi keberadaan kendaraan.

Baik saat pengereman atau ketika hendak berbelok, jangan gunakan lampu hazard, yang hanya akan buat bingung pengendara lain, karena lampu hazard digunakan hanya untuk keadaan darurat.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah