Astronom Temukan Sepasang Lubang Hitam Paling Berat di Alam Semesta

20 Maret 2024, 20:53 WIB
Ilustrasi dua lubang hitam yang sangat besar.* /NOIRLab

ZONA PRIANGAN – Para astronom telah menemukan sepasang lubang hitam paling berat yang pernah dilihat – keduanya memiliki bobot setara dengan 28 miliar matahari.

Karena begitu besarnya massa kedua lubang hitam tersebut sehingga menolak untuk bertabrakan dan menyatu.

Dua lubang hitam superbesar ini mengelilingi satu sama lain pada jarak 24 tahun cahaya, membuatnya menjadi pasangan lubang hitam paling dekat yang pernah diketahui.

Baca Juga: Ada Ojek Paling Cemerlang di Alam Semesta: Lubang Hitam ‘Jahat’ yang Setiap Hari Melahap Bintang

Meskipun keduanya sangat dekat, monster kembar ini terkunci di orbitnya tidak ada yang bergerak mendekat, keduanya melakukan ‘tarian’ tanpa akhir lebih dari 3 miliar tahun.

Para astronom masih belum yakin apakah ‘tarian’ lubang hitam kembar ini akan terus berlangsung tanpa istirahat atau berakhir dengan tabrakan spektakuler.

Para peneliti belum lama ini melaporkan hasil temuannya ini di Astrophysical Journal

Baca Juga: Keajaiban Langit: Pertama Kalinya Badai Matahari Mencapai Bumi, Bulan, Mars Secara Bersamaan, Apa Dampaknya?

"Secara normal galaksi-galaksi dengan pasangan lubang hitam paling ringan memiliki bintang-bintang dan massa untuk menjalankan keduanya secara cepat,” kata Roger Romani, seorang profesor fisika di Universitas Stanford.

"Karena pasangan ini begitu berat memerlukan banyak bintang dan gas untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi lubang hitam biner ini telah menjelajah pusat galaksi dengan cara demikian, namun tidak pernah berubah,” tambahnya seperti dikutip LiveScience.

Para astronom berteori bahwa ketika alam semesta berkembang, lubang-lubang hitam di dalam galaksi kecil dengan cepat bergabung dengan yang lainnya untuk membentuk yang lebih besar, lubang hitam supermasif, dan dengannya galaksi pun menjadi lebih besar.

Baca Juga: Tuli Permanen setelah Tiap Malam Mendengar Musik via Headphone selama 2 Tahun

Untuk menemukan pasangan lubang hitam yang hampir menyatu, para astronom menjelajah data arsip yang dikumpulkan oleh teleskop Gemini North di Hawaii.

Mereka menggunakan spektograf teleskop (yang disebut GMOS) untuk memecah cahaya dari bintang-bintang menjadi warna-warna, para ilmuwan menemukan cahaya yang aslinya dari matahari-matahari yang dipercepat di sekitar lubang-lubang hitam tersebut.

Ini membawa para astronom ke B2 0402+379 sebuah "klaster fosil” yang dibentuk ketika seluruh klaster galaksi memanfaatkan bintang-bintang dan gas digabungkan ke dalam satu galaksi raksasa.  

Baca Juga: Link RCTI Aku Mencintaimu Karena Allah, 20 Maret: Hati Tak Bisa Mungkir Raja Mencintai Arsy dan Rani Frustrasi

"Sensitivitas yang sempurna dari GMOS memungkinkan kita untuk memetakan kecepatan yang meningkat bintang-bintang ketika salah satu terlihat lebih dekat ke pusat galaksi tersebut,” ujar Romani.

"Dengan cara itu, kita mampu mengambil kesimpulan massa total dari lubang-lubang hitam yang ada di sana.”

Lubang-lubang hitam di dalam galaksi yang bersatu diperkirakan bergabung dengan memasuki orbit di sekeliling masing-masing dan pada akhirnya menggulung lebih dekat ketika tarian mereka menghamburkan momentun angularnya dengan mempercepat bintang-bintang terdekat.

Baca Juga: Ini Jadinya Bila Lubang Hitam Dimasukkan ke dalam Matahari

Ketika pasangan cukup dekat, para ilmuwan percaya bahwa gelombang gravitasional membawa cukup energi bagi kedua monster untuk melambat dan menyatu.

Tetapi para ilmuwan tidak pernah mengamati pasangan lubang hitam yang baru ditemukan ini, para peneliti percaya, pasangan raksasa ini begitu besarnya sehingga tidak ada yang mampu untuk melambatkannya atau bersatu. ***

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: LiveScience

Tags

Terkini

Terpopuler