ZONA PRIANGAN - Lusinan ilmuwan internasional telah datang dalam setiap tahunnya ke Stasiun Sains Timur Laut Rusia yang terpencil di Sungai Kolyma di Siberia sejak tahun 2000 untuk mempelajari perubahan iklim di lingkungan Kutub Utara.
Tapi tidak untuk tahun ini. Setelah terjadinya invasi Rusia terhadap Ukraina, Max Planck Institute for Biogeochemistry Jerman telah membekukan dana.
Pendanaan yang digunakan untuk membayar personel stasiun penelitian dan untuk memelihara instrumen yang mengukur seberapa cepat perubahan iklim mencairkan lapisan es Kutub Utara dan berapa banyak metana, gas pemanasan planet yang kuat, sedang dirilis.
Baca Juga: Polisi Lanjutkan Penyelidikan Insiden Ronaldo Menampar Tangan Bocah Penggemar hingga Ponselnya Jatuh
Pembekuan dana mungkin akan menyebakan gangguan pengukuran secara terus menerus di stasiun sejak 2013, mengorbankan pemahaman para ilmuwan tentang tren pemanasan, yang didanai oleh Jerman.
"Rekan (Rusia) di Stasiun Sains Timur Laut mencoba menjaga stasiun tetap berjalan," kata Hergersberg, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Dia menolak mengatakan berapa banyak dana yang dibekukan.
Baca Juga: Putin Kirim Hampir 100.000 Pengungsi Ukraina ke Siberia dan Daerah-daerah Terpencil Lainnya di Rusia
Reuters telah berbicara dengan lusinan ilmuwan tentang dampak konflik dari invasi Rusia terhadap Ukraina. Banyak yang menyatakan keprihatinan tentang masa depannya setelah puluhan juta dolar dalam pendanaan Barat untuk ilmu pengetahuan Rusia telah ditangguhkan setelah sanksi Eropa terhadap Rusia.