Network
ZONA PRIANGAN - Sejumlah toko seragam sekolah di beberapa wilayah di Kabupaten Majalengka mulai diserbu orangtua siswa SD, SMP dan SMA sederajat.
Mereka berdesakan memadati toko pakaian seragam sekolah dan kelengkapan lainnya untuk persiapan tahun ajaran baru.
Tidak ada protokol kesehatan Covid-19 di beberapa toko pakaian seragam tersebut.
Baca Juga: Anies Berencana Bangun Museum Nabi, Trubus: Upaya Merayu Warga agar Setuju Reklamasi Ancol
Sebagian pembeli dan pelayannya pun tidak mengenakan masker, mereka juga tidak menjaga jarak. Di luar juga tampak tidak tersedia air untuk pencuci tangan.
Para pembeli tampak merasa aman dengan kondisi lingkungan tempatnya berbelanja, tidak ragu walaupun harus berdesakan.
Alasanya mempersiapkan baju seragam untuk anak mereka karena pembelajaran tatap muka akan segera di mulai.
Baca Juga: Bariskin, Gelorakan Semangat Olahraga Sepatu Roda di Banjar
Asep Trisno salah seorang orangtua siswa asal Desa Pakubeurem, Kecamatan Kertajati yang akan menyekolahkan anaknya ke SMP telah membeli seragam sekolah hingga baju pramuka dan buku tulis.
Karena dia mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah pada Senin 13 Juli 2020 akan mulai masuk dan melakukan pembelajaran tatap muka.
“Katanya Senin itu mulai masuk sekolah untuk pengenalan sekolah. Pada hari pertama menggunakan seragam SD setelah itu mulai pembejalaran,” ungkapnya ditemui saat membeli seragam pramuka dan buku di sebuah toko.
Baca Juga: Koalisi Tidak Sepakat maka Kesepahaman Akan Bubar
Hal yang sama juga dilakukan Nenden orangtua yang juga akan menyekolahkan anaknya ke SMA.
Dia membeli dua baju seragam dan satu baju pramuka serta puluhan buku tulis lengkap dengan tas sekolahnya.
Dia mengaku tidak mengetahui secara persis kapan pembelajaran tatap muka mulai dilakukan.
Baca Juga: Usai Tausiyah Subuh, Kombi Chapter Subang Resmi Dikukuhkan
Pembelian segaram sekolah untuk anaknya dengan alasan agar lebih tenang setelah mempersiapkan kelengkapan sekolah, sekaligus khawatir uang untuk segerama terganggu untuk keperluan lain.
“Sedianya pembelian seragam sekolah itu akan dilakukan bulan Juni kemarin, tapi ada kabar masuk sekolah diundur. Akhirnya baru sekarang membeli seragam setelah ada informasi sekolah akan segera dimulai,” kata Nenden.
Seorang penjual pakaian seragam sekolah Nia mengatakan, penjualannya mulai ramai dikunjungi pembeli sejak seminggu terakhir, pada awalnya penjualan sepi.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian, Seorang Kakek Diduga Tersesat di Perkebunan Cibuni Kabupaten Ban
“Baru sekarang ini ramai,” katanya.
Sri Susilawati guru SMK Negeri Talaga menyebutkan, pembelajaran tatap muka batal dilakukan, kalaupun ada hanya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Itu pun hanya perwakilan, tidak diperbolehkan semua siswa datang ke sekolah.
Baca Juga: Banjir Bandang Tewaskan 23 Orang dan Hancurkan Puluhan Rumah Penduduk
“Ada pengumuman terbaru dari Pemprov Jabar katanya pembelajaran tatap muka belum diperbolehkan sehingga pembelajaran masih tetap dilakukan dengan daring,” ungkap Sri.
Karena ada pengumuman Gubernur tersebut, menurutnya, pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sebelumnya telah dibuat dengan metoda Luring (luar jaringan) kini guru harus membuat RPP Daring.
“Kami guru-guru juga sekarang membuat RPP daring, padahal sebelumnya kami telah membuat RPP Luring karena awalnya ada informasi pembelajaran mulai dilakukan pertengahn Juli,” kata Sri.
Baca Juga: Pembuang Sampah Sembarangan Didoakan Miskin Sampai Tujuh Turunan
Namun demikian menurutnya untuk guru-guru minggu inipun sudah mulai datang ke sekolah dan mengabsen kehadiran di sekolah.***
