Studi Menunjukkan Wahana Antariksa Penabrak Asteroid 'Sukses Secara Fenomenal'

- 2 Maret 2023, 20:58 WIB
Gambar ini menggambarkan wahana antariksa DART milik NASA dan dua panel surya yang panjang di atas lokasi tumbukan dengan asteroid Dimorphos pada bulan September 2022.
Gambar ini menggambarkan wahana antariksa DART milik NASA dan dua panel surya yang panjang di atas lokasi tumbukan dengan asteroid Dimorphos pada bulan September 2022. /NASA/Johns Hopkins APL/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Wahana antariksa DART milik NASA menabrak asteroid Dimorphos di sebuah titik di antara dua batu besar saat uji coba pertama sistem pertahanan planet pada September lalu.

Akibat dari tabrakan tersebut mengirimkan serpihan-serpihan yang meluncur ke angkasa dan mengubah jalur objek berbentuk lonjong berbatu itu lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya.

Itulah beberapa temuan yang diungkapkan oleh para ilmuwan pada hari Rabu dalam laporan paling rinci dari misi pembuktian prinsip badan antariksa Amerika Serikat dalam menggunakan pesawat ruang angkasa untuk mengubah lintasan benda langit.

Baca Juga: Peneliti: Air Hangat Melelehkan Titik-Titik Lemah dari 'Gletser Kiamat' Antartika

Untuk mengubah lintasan benda langit tersebut NASA menggunakan gaya kinetik untuk mendorongnya keluar dari jalur yang cukup untuk menjaga Bumi tetap aman.

"Uji coba DART sangat sukses. Kita sekarang tahu bahwa kita memiliki teknik yang layak untuk mencegah tumbukan asteroid jika suatu hari nanti kita harus melakukannya," kata Terik Daly, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Terik Daly adalah ilmuwan planet dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Maryland, penulis utama salah satu studi DART yang dipublikasikan di jurnal Nature.

Baca Juga: ispace Jepang Meluncurkan Pendaratan Bulan Komersial Pertama di Dunia

The Double Asteroid Redirection Test (DART) bertabrakan pada 26 September dengan kecepatan 14.000 mil per jam atau sekitar 22.530 km/jam dengan Dimorphos, asteroid berdiameter sekitar 490 kaki atau sekitar 150 meter, sekitar 6,8 juta mil atau sekitar 11 juta km dari Bumi.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x