Selain Penuhi Kurikulum, Guru PAI Mengamalkan Ajaran Agama

- 30 Juli 2020, 13:21 WIB
KEPALA Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, H. Supriana.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
KEPALA Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, H. Supriana.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, H. Supriana menilai guru pendidikan agama Islam (GPAI) merupakan ujung tombak syiar agama Islam di sekolah.

Oleh karenanya posisi GPAI sangat strategis dalam melaksanakan tugasnya terutama menyampaikan pesan-pesan agama.

“Posisi guru pendidikan agama Islam (GPAI) dimana saja mereka berada baik di jenjang SD, SMP, SMA sejatinya merupakan posisi yang amat strategis dalam rangka menyampaikan pesan-pesan syariat agama Allah,” kata Supriana, Kamis, 30 Juli 2020.

Baca Juga: Penghuni Lapas Kini Punya Keterampilan Memperbaiki AC hingga Membuat Roti

Hal tersebut juga disampaikan Supriana pada saat pelaksanaan kegiatan pembinaan guru PAI SD Se-Kecamatan Mangunjaya dan Padaherang yang digelar melalui seksi Pendidikan Agama dan Kegamaan Islam, di SDN 4 Maruyungsari Kecamatan Mangunjaya, Rabu, 29 Juli 2020 kemarin.

Dia mengatakan, PAI merupakan suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama.

“Mari kita rasionalisasikan dari sudut pandang kurikulum bahwa PAI bagian integral dari kurikulum pendidikan nasional sehingga seluruh jenjang pendidikan wajib menyampaikan kurikulum pendidikan agama Islam,” ungkap pria bergelar doktor manajemen pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Baca Juga: Ibrahimovic Cetak Rekor Gol ke-50 Bersama AC Milan

supriana menegaskan, tidak ada sekolah yang tidak mencantumkan PAI sebagai bagian dari mata pelajaran yang harus disampaikan kepada anak.

Karena, kata Supriana, pendidikan agama Islam merupakan bagian integral dari kurikulum dan sistem pendidikan nasional, maka seluruh anak bangsa tanpa terkecuali harus mengikuti proses pembelajaran PAI di sekolah.

“Jadi kalau melihat pegangan kurikulum tidak ada masyarakat Indonesia yang tidak pernah menerima ajaran agama Islam bagi umat Islam tentunya,” ujarnya.

Baca Juga: Pengajuan Bantuan Belum Direspons, Rumah Seorang Janda Sudah Ambruk Duluan

Oleh karenanya ia berpesan kepada seluruh GPAI, untuk menjadikan pelajaran pendidikan agama Islam benar-benar menjadi pelajaran penting bagi anak-anak.

Kalau dilihat dari pandangan sosial ke masyarakatan tidak semua anak bangsa ini belajar di pesantren, di madrasah dinyah, hanya mendapatkan materi ajaran pendidikan agama di sekolah saja.

“Jadi kalau ini tidak dimanfaatkan oleh guru pendidikan agama Islam maka anak didik kita nyaris tidak akan mendapatkan pelayanan pendidikan agama Islam,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah