Ilmuwan Jelaskan Akselerasi Aneh Komet Asing 'Oumuamua', Tidak Memiliki Ekor Gas dan Debu

- 24 Maret 2023, 17:12 WIB
Ilustrasi seniman ini menunjukkan pengunjung antarbintang yang bandel, Oumuamua (dibaca oh-MOO-ah-MOO-ah), yang sedang melesat menuju pinggiran tata surya kita. Objek yang dipanaskan oleh Matahari (kanan bawah) ini mengeluarkan materi gas dari permukaannya, seperti halnya komet.
Ilustrasi seniman ini menunjukkan pengunjung antarbintang yang bandel, Oumuamua (dibaca oh-MOO-ah-MOO-ah), yang sedang melesat menuju pinggiran tata surya kita. Objek yang dipanaskan oleh Matahari (kanan bawah) ini mengeluarkan materi gas dari permukaannya, seperti halnya komet. /NASA, ESA and Joseph Olmsted and Frank Summers of STScI/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Komet unik 'Oumuamua, objek antarbintang pertama yang ditemukan mengunjungi tata surya kita, telah menjadi subjek yang menarik perhatian sejak ditemukan pada tahun 2017, termasuk akselerasinya yang aneh saat meluncur menjauhi matahari.

Berbagai hipotesis pun bermunculan sehubungan dengan perilakunya yang tidak terduga, termasuk spekulasi singkat bahwa benda tersebut mungkin merupakan pesawat ruang angkasa alien.

Sebuah studi baru menawarkan penjelasan yang lebih masuk akal, yaitu percepatan Oumuamua disebabkan oleh pelepasan gas hidrogen saat komet tersebut memanas di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Topan Freddy: Menguak Fakta-fakta Menarik di Balik Badai Pemecah Rekor

'Oumuamua (diucapkan oh-MOO-uh-MOO-uh) tidak memiliki ekor gas dan debu yang menjadi ciri khas banyak komet. Sebelumnya komet ini digambarkan berbentuk cerutu, namun kini diperkirakan lebih menyerupai panekuk berbatu.

Lebih kecil dari perkiraan semula, ukurannya kini dipatok sekitar 375 kaki (115 meter) kali 365 kaki (111 meter), dengan ketebalan sekitar 60 kaki (19 meter).

Para peneliti mengatakan bahwa tampaknya 'Oumuamua lahir seperti banyak komet lainnya sebagai apa yang disebut planetesimal - objek kecil yang terbentuk pada tahap awal pembentukan planet - dan pada dasarnya merupakan batu es yang besar dan besar.

Baca Juga: Arkeolog Menemukan Rempah-rempah Berusia 500 Tahun yang Terawetkan dengan Baik di Kapal Karam Baltik

Setelah terlontar dari tata surya asalnya, menurut mereka, kimiawi komet berubah karena dibombardir oleh radiasi berenergi tinggi ketika menjelajah ruang antarbintang. Hal ini mengubah sebagian es komet - air yang membeku - menjadi gas hidrogen yang terperangkap di dalam sisa esnya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x