Cahaya-cahaya ini disebut aurora. Jika Anda berada di dekat Kutub Utara, itu disebut aurora borealis atau cahaya utara. Jika Anda berada di dekat Kutub Selatan, itu disebut aurora australis, atau cahaya selatan.
Aurora sebenarnya disebabkan oleh Matahari. Matahari tidak hanya mengirimkan panas dan cahaya, tapi juga banyak energi dan partikel-partikel kecil ke Bumi.
Baca Juga: Arkeolog Menemukan Rempah-rempah Berusia 500 Tahun yang Terawetkan dengan Baik di Kapal Karam Baltik
Medan magnet pelindung di sekeliling Bumi melindungi kita dari sebagian besar energi dan partikel-partikel tersebut, dan kita bahkan tidak menyadarinya.
Namun, matahari tidak mengirimkan jumlah energi yang sama sepanjang waktu. Ada aliran angin matahari yang konstan, dan ada juga badai matahari.
Selama badai matahari yang disebut lontaran massa korona, matahari memuntahkan gelembung besar gas berenergi listrik yang bisa melintasi ruang angkasa dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Ilmuwan Mengungkap Koridor Tersembunyi di Piramida Agung Giza
Ketika badai matahari datang ke arah kita, sebagian energi dan partikel-partikel kecil dapat bergerak menyusuri garis medan magnet di kutub utara dan selatan dan masuk ke dalam atmosfer Bumi.
Di sana, partikel-partikel tersebut berinteraksi dengan gas-gas di atmosfer kita, sehingga menghasilkan tampilan cahaya yang indah di langit. Oksigen memancarkan cahaya hijau dan merah. Nitrogen memancarkan cahaya biru dan ungu.***