Mahasiawa KKN Tertarik Kembangkan Batik Khas Pangandaran

- 12 Agustus 2020, 14:22 WIB
SEORANG perajin saat menyelesaikan proses membatik di Desa Sidomulyo.*/MUSLIH SUPRIANTO/KABAR PRIANGAN
SEORANG perajin saat menyelesaikan proses membatik di Desa Sidomulyo.*/MUSLIH SUPRIANTO/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Para mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhirnya atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) tertarik untuk mengembangkan produksi batik yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran.

Ketertarikan mereka setelah melihat beragam motif batik Pangandaran dengan ciri khas pemandangan alam dan budayanya.

Beberapa tema yang umum digunakan yaitu ombak, tumbuhan, biota laut seperti ikan, udang, kerang, dan lain-lain.

Baca Juga: Anggota Baru BPD Akan Mendapat Pembekalan, Ketua Apdesi Beri Dukungan

Salah satu motif yang paling ikonik dari batik Pangandaran adalah motif ikan marlin, yang mana ikan marlin merupakan lambang atau maskot Kabupaten Pangandaran.

Sekretaris Desa Sidomulyo, Arief Rahman Hakim mengatakan para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN sangat tertarik dengan budaya yang ada di Desa Sidomulyo.

Mahasiswa makin antusias mempelajari batik, setelah mengetahui banyak perajin batik yang sukses menjalankan usahanya.

Baca Juga: Akhirnya KPK Panggil Wali Kota Banjar, Korek Keterangan Kasus Dugaan Korupsi Infrastruktur

"Para mahasiswa ini begitu tertarik akan batik khas pangandaran. Apalagi motif batik di sini sangat unik-unik," ungkap Arief, Rabu 12 Agustus 2020.

Pemerintah Desa Sidomulyo mendukung usaha yang dijalankan oleh warganya.

Diharapkan, usaha yang dijalankan oleh masyarakat dapat berkembang sedemikian rupa dan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Belasan Karyawan Bank Positif Covid1-9, Semua Perkantoran Diminta Lakukan Swab Test

“Sebenarnya anggaran Dana Desa dari pemerintah tidak 100% untuk pembangunan fisik, tapi ada bagian 30% untuk pembangunan SDM Desa yang biasanya dialokasikan di kegiatan pelatihan/workshop," tuturnya.

Menurut Arief, selama ini Pemerinah Desa Sidomulyo memperhatikan para perajin mulai dari permodalan hingga pemasaran.

Hanya untuk tahun ini, anggaran Dana Desa sebagian terserap oleh kegiatan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Pemain Persib Bisa Latihan tapi Tidak Bisa Foto Bersama

Sementara itu, seorang perajin Desa Sidomulyo Miskun (34) menuturkan, saat ini sedang tidak ada proses produksi,karena sejak kondisi pandemi
Covid-19 belum ada pesanan batik yang masuk.

Terkait pelaksanaan KKN, Miskun menawarkan kepada para mahasiswa tersebut untuk merasakan langsung proses pembuatan batik tulis, mulai dari membuat desain batik, cara memegang canting yang benar, pemberian malam (lilin) pada kain dan proses pencelupan sampai proses pelepasan malam (lilin).

"Di sini juga tersedia beberapa paket pelatihan membatik dengan harga yang bervariasi. Di antaranya paket satu hari, tiga hari, dan satu minggu. Untuk harga berbeda-beda tergantung paket yang diambil," katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Polindra Ciptakan Mesin Pres Paving Block Sistem Elektro Hidrolik

Untuk di Kabupaten Pangandaran sendiri ada 3 tempat yang memproduksi batik khas Pangandaran yaitu di Desa Margacinta-Cijulang (Ecoprint Batik Dahon), Kondangjajar-Cijulang (Batik Kodja), dan Bojongjati-Pangandaran (Batik Wangsa).

Sampai saat ini kelompok batik Mekar Sejahtera sudah menghasilkan beberapa motif batik yaitu Marlin Mania, Jangilus Rangwung, Marlin Tribal, Kecombrang, dan Pari Temungkul.

“Kalau surat izin usaha ada, tapi untuk hak cipta belum punya. Kami harap pemerintah bisa turut membantu (proses) untuk mendapatkan hak cipta tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga: Tidak Pernah Mengeluh, di Usia Senja Ibu Lilis Semangat Jualan Nasi Kuning

Pembatik lainnya Supriati (32) menjelaskan bahwa setiap motif batik memiliki makna tersendiri.

Salah satunya yaitu motif Marlin Tribal, yang memiliki makna bahwa meskipun marlin dan tribal itu beda arti dan beda tujuan,tapi bisa disatukan dalam bentuk batik.

"Harapannya yang memakai motif ini mau siapa pun dan di mana pun, semoga bisa bersatu dengan tujuan yang baik," harapnya.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Kordinator Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN Fakih (19) mengatakan, batik Pangandaran ini sangat berpotensi menjadi salah satu buah tangan incaran bagi para pelancong yang datang ke Pangandaran.

Apalagi yang datang ke Pangandaran bukan hanya pelancong dari dalam negeri, banyak pelancong dari luar negeri juga.

"Ini kesempatan bagus,batik Pangandaran ke depan pasti lebih terkenal di mata dunia," tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x