Pakar dari Brasil Sebut Hobbit yang Ditemukan di Pulau Flores Indonesia Memiliki Hidung Pesek dan Otak Kecil

- 9 Juni 2023, 06:12 WIB
Homo floresiensis, pada 2003 kerangkanya ditemukan di gua Pulau Flores.*
Homo floresiensis, pada 2003 kerangkanya ditemukan di gua Pulau Flores.* /Pens News/

ZONA PRIANGAN - Ketika menyebut kata “Hobbit”, akan terbayang sosok bernama Bilbo Baggins atau Frodo Baggins dalam film Lord of the Rings.

Tetapi para Hobbit suatu ketika memang ada, dalam bentuk spesies kuno yang diberi nama Homo Floresiensis.

Homo Floresiensis ditemukan pada 2003, ketika kerangkanya ditemukan di sebuah gua di Pulau Flores, Indonesia.

Baca Juga: Nelayan Temukan Harta Karun Kerajayaan Sriwijaya Berupa Batu Permata dan Cincin Emas dari Sungai Musi

Kini, dilengkapi dengan sebuah model tengkorak digital, sebuah tim multinasional telah membangun kembali wajah kerangka tersebut menggunakan data dari manusia modern dan kera simpanse.

Pakar grafik Brasil Cicero Moraes, yang memimpin studi baru ini, menggambarkan beberapa perbedaan antara spesies tersebut dan manusia saat ini.

Menurutnya, mereka kemungkinan memiliki hidung pesek dibanding pria modern, daerah mulut sedikit lebih proyektif dari pada kita, dan volume otak lebih kecil. Mereka juga lebih pendek.

Baca Juga: Bayi yang Menolak Roti dan Menelan Bara Api Ini Ternyata Paling Ditakuti oleh Firaun

Moraes mengatakan: “Ketika tengkoraknya diperlihatkan ke publik pada 2004, film Lord of the Rings sedang sukses-suksesnya.”

“Karena tinggi Homo floresiensis ini diperkirakan 1,06 meter, sebutan ‘Hobbit’ sangatlah tepat,” tambahnya.

Ketika membangun kembali sebuah wajah manusia dari sebuah tengkorak, para ilmuwan biasanya menggunakan data dari orang yang masih hidup untuk memandu ketebalan jaringan yang akan dibentuk.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

Tetapi rekonstruksi wajah dari spesies manusia yang sudah punah membutuhkan pendekatan baru.

Cicero mengatakan: “Dalam upaya ini, kita tidak menggunakan pendekatan itu, beberapa penanda berdasarkan pada data manusia dan tidak dari individu kelompok Homo Floresiensis.

“Jadi apa yang kita lakukan: kita mengambil dua hasil pindai CT, satu untuk manusia, yang lain untuk simpanse.

Baca Juga: Ada Tiga Jenis Nafsu pada Manusia, Cuma Nomor 3 yang Harus Dihindari

“Kemudian kami mengubah kedua bentuk tersebut untuk beradaptasi pada struktur tengkorak Homo Floresiensis, dan melakukan interpolasi data tersebut untuk mendapatkan gagasan bagaimana bentuk wajahnya.”

Ini untuk pertama kalinya wajah sang “Hobbit” berhasil dibentuk menggunakan data dari manusia dan simpanse.

Saat ditemukan, Homo Floresiensis diperkirakan berusia di bawah 20.000 tahun, namun kerangkanya dipercaya sudah berusia 60.000 tahun. ***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x