ZONA PRIANGAN – Menurut sebuah studi baru-baru ini dipublikasikan dalam sebuah jurnal Frontiers in Ethology, para peneliti telah menemukan bahwa ular, seperti manusia, bisa mengalami stres dan bergantung pada keberadaan ular lain untuk mengatasinya.
Memfokuskan pada ular derik di Pasifik Selatan yang ditemukan di California selatan, studi ini memeriksa bagaimana reptil-reptil ini merespon pada situasi stres ketika ditemani sesama ular.
Penemuan ini mengungkapkan bahwa ketika ular-ular menghadapi stres bersama ular lainnya, denyut jantungnya akan menurun dibandingkan ketika hewan ini mengalami stres sendirian.
Baca Juga: Ular Derik Masuk ke Dispenser Bola di Driving Range Golf di Arizona
Pemimpin studi Chelsea Martin, seorang kandidat doktor di Universitas Loma Linda, menggarisbawahi bahwa riset ini menjadi bukti pertama adanya penyangga sosial (social buffering) dalam dunia reptil.
Seperti dilansir laman samaa.english.tv, penyangga sosial merujuk pada fenomena di mana keberadaan sesama ular bisa menurunkan respon stres secara psikologis.
Sementara penyangga sosial telah diamati dalam dunia primata, pengerat, burung dan manusia, studi ini menjelaskan perilaku yang sama diperlihatkan oleh ular dan reptil lainnya.
Martin menekankan akan pentingnya pengenalan kompleksitas perilaku ular, mereka memiliki naluri keibuan dan kemampuan mereduksi stres lewat interaksi sosial, seperti manusia.***