Tentang Pendaratan Jepang di Bulan: Misi SLIM yang Ambisius

- 8 September 2023, 06:09 WIB
Roket H-IIA yang membawa pendarat bulan milik badan antariksa nasional diluncurkan di Pusat Antariksa Tanegashima di pulau Tanegashima, Jepang bagian barat daya pada foto yang diambil oleh Kyodo pada 7 September 2023.
Roket H-IIA yang membawa pendarat bulan milik badan antariksa nasional diluncurkan di Pusat Antariksa Tanegashima di pulau Tanegashima, Jepang bagian barat daya pada foto yang diambil oleh Kyodo pada 7 September 2023. /Kyodo / via REUTERS

Peluncuran ini terjadi dua minggu setelah India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di bulan dengan misi Chandrayaan-3 ke kutub selatan bulan yang belum terjamah.

Sekitar waktu yang sama, lander Luna-25 milik Rusia mengalami kecelakaan saat mendekati bulan.

Baca Juga: ispace Jepang Meluncurkan Pendaratan Bulan Komersial Pertama di Dunia

Dua percobaan mendarat di bulan sebelumnya oleh Jepang gagal dalam setahun terakhir. JAXA kehilangan kontak dengan lander OMOTENASHI dan membatalkan upaya pendaratan pada bulan November.

Lander Hakuto-R Mission 1, yang dibuat oleh startup Jepang ispace, mengalami kecelakaan pada bulan April saat mencoba mendarat di permukaan bulan.

SLIM dijadwalkan akan mendarat di sisi dekat bulan dekat Mare Nectaris, sebuah laut bulan yang, jika dilihat dari Bumi, terlihat sebagai titik gelap. Tujuan utamanya adalah menguji teknologi pemrosesan gambar dan optik canggih.

Baca Juga: Roket Mega-Bulan NASA Siap Lepas Landas pada Malam Debut Misi Artemis

Setelah mendarat, wahana ini bertujuan untuk menganalisis komposisi batuan olivine di dekat lokasi pendaratan untuk mencari petunjuk tentang asal-usul bulan. Tidak ada rover bulan yang dibawa oleh SLIM.

Roket H-IIA pada hari Kamis juga membawa satelit X-Ray Imaging and Spectroscopy Mission (XRISM), sebuah proyek bersama JAXA, NASA, dan Badan Antariksa Eropa. Satelit ini bertujuan untuk mengamati angin plasma yang mengalir melalui alam semesta yang para ilmuwan lihat sebagai kunci untuk memahami evolusi bintang dan galaksi.

Stasiun darat di Hawaii dan Jepang menerima sinyal dari XRISM tidak lama setelah peluncuran, yang mengkonfirmasi bahwa panel surya satelit tersebut berhasil terbuka, kata JAXA.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah