Penggunaan APD Guru Masih Terbatas, Rentan Terpapar Covid-19

- 14 September 2020, 06:13 WIB
KETUA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Drs. H. Adang Syafa'at, M.M.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
KETUA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Drs. H. Adang Syafa'at, M.M.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Drs. H. Adang Syafa'at, M.M., menyatakan, bahwa PGRI turut berperan aktif dalam memberdayakan guru agar pembelajaran daring lebih efektif di masa pandemi Covid-19.

Ia menyampaikan hal itu kepada wartawan di sela-sela pelaksanaan Workshop Pendidikan "Efektivitas Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19" di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung, Minggu 13 September 2020.

Di tengah pandemi Covid-19, Adang menuturkan, guru dituntut harus melaksanakan tugas pembelajaran secara daring/luring atau kombinasi daring luring.

Baca Juga: Guru SMPN 3 Cirebon Sering Jadi Model Pembelajaran Jarak Jauh

"Dalam melaksanakan tuntutan profesi guru itu, para guru dihadapkan pada tantangan. Yakni layanan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tetap berorientasi pada kualitas," kata Adang.

Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, ia berharap dalam proses pembelajaran melalui daring ini, kondisi semua guru harus terjaga kesehatan lahir batinnya.

"Semua guru dapat melaksanakan tugas mengacu pada komitmen profesionalisme kualitas pembelajaran dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan pada stakeholder terkait," harapnya.

Baca Juga: Sejarah Baru, Perempuan Pimpin PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet: Tetap Perjuangkan Guru Honorer

Adang menuturkan, sebagian besar guru melaksanakan pembelajaran daring dari sekolah karena pemanfaatan internet sekolah dan tuntutan kehadiran pada jam kerja efektif.

"Sebagian guru melakukan kunjungan dengan datang ke rumah masyarakat dengan melakukan tatap muka dengan sekelompok siswa antara 1 sampai lima siswa," ujarnya.

Adang juga mengungkapkan kondisi nyata di lapangan, di saat sedang melangsungkan proses pembelajaran harus memperhatikan physical dan sosial distancing agak terabaikan.

Baca Juga: Zilva Aninda Zevanya Digadang-gadang Akan Bersinar di Persib

"Pemahaman sebagian guru tentang status zona kurang diperhatikan. Kemudian daerah atau rumah yang dikunjungi guru untuk luring/guru kunjung tidak diketahui status akan atau tidaknya dari penyebaran Covid-19," tuturnya.

Ia juga menyebutkan, penggunaan alat pelindung diri (APD) guru sangat terbatas hanya pada penggunaan masker.

"Baru sebagian kecil guru yang sudah melakukan rapid test/swab (kurang dari 50 orang/kecamatan)," katanya.

Baca Juga: Cikapundung Riverspot Kurang Terurus, Bikin Wisatawan Malas Berkunjung

Meski demikian, imbuh Adang, peran dan fungsi PGRI untuk mengoptimalkan peran guru dalam pengembangan pembelajaran yang efektif.

"Yang menjadi harapan kami, kondisi semua guru harus terjaga kesehatan lahir batinnya. Semua guru dapat melaksanakan tugas mengacu pada komitmen profesionalisme. Kwalitas pembelajaran dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan pada stakeholders terkait," harapnya.

Di samping itu, katanya, PGRI turut berperan dalam mediasi kesehatan dan pengembangan profesi.

Baca Juga: Warga Bandung Perlu Tahu, Nanti Ada Jam Malam dan Tidak Bebas Lagi Nongkrong di Pusat Kota

"Dengan harapan bisa memberikan solusi, yaitu memberikan pemahaman cara mengatasi penyebaran pandemi melalui oon meeting. Pembagian masker, kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk rapid test dan swab (rencana)," ujarnya.

Adang juga menuturkan harus dilaksanakan Diklat guru tentang pengembangan model pembelajaran daring (Microsoft sway), peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran (zoom meeting). Selain itu lomba penerapan model-model pembelajaran (rencana).

Adang juga menuturkan tentang aksi tanggap darurat Covid-19 PGRI Kabupaten Bandung. Yakni menyelenggarakan sosialisasi tentang physical distancing dan sosial distancing serta hidup bersih di setiap tingkatan.

Baca Juga: Pembuang Sampah Sembarangan Didoakan Miskin Sampai Tujuh Turunan

"PGRI juga melaksanakan penyebaran spanduk, brosur tentang menjaga kebersihan dan kesehatan di masyarakat. Bersama pemerintah setempat, PGRI melaksanakan penyemprotan disinfektan," katanya.

Ia juga berusaha mensosialisasikan untuk mengurangi kontak fisik, berkumpul dan menghindari rapat rapat yang menghadirkan banyak orang.
"Kita juga membantu pengurus di setiap tingkatan, anggota, guru dan kepala sekolah untuk memperhatikan SOP penanganan Covid-19," ucapnya.***

 

 

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x