ZONA PRIANGAN - China mengklaim telah berhasil mengkloning kambing Tibet untuk pertama kalinya menggunakan teknik yang sama yang menghasilkan kloning hewan pertama di dunia, domba yang bernama Dolly.
Para ilmuwan mengatakan kloning kambing ini diciptakan dengan mengkloning sel somatik, yang melibatkan transfer inti dari sel dewasa ke dalam sel telur baru.
Telur tersebut kemudian ditanamkan ke dalam induk pengganti yang melahirkan bayi dengan nol persen DNA induk pengganti, tetapi 100 persen DNA dari donornya.
Baca Juga: 'Penjelajah Waktu' Mengatakan, Astronot Akan Menemukan Planet 'Kloning Bumi' pada 8 Mei 2021
Pertama kali lahir bobotnya 3,4 kg, dan dikatakan sehat, menurut sebuah video dari kanal berita milik pemerintah Central Television, tetapi tidak disebutkan bagaimana nasib kambing kedua.
Mereka mengkloning dari kambing jantan besar pemenang penghargaan yang ditujukan untuk perkembangbiakan yang baik.
Para ilmuwan China mengatakan mereka melakukan hal ini untuk ‘memperbaiki dan mengawetkan’ materi genetik dari ‘individu sempurna’ dalam populasinya – sebuah proses sulit bagi para peternak dan penggembala.
Baca Juga: Domba Ladoum yang Jadi Bintang di Senegal Harganya Lebih Mahal dari Mobil
“Lewat kloning, informasi genetiknya bisa disalin dengan lengkap,” ujar pemimpin peneliti Su Jianmin dari Northwest Agriculture and Forestry University.
“Kami menyediakan kekuatan sains dan teknologi untuk meningkatkan pendapatan petani lokal dan mengembangkan industri peternakan lokal,” tambahnya seperti dilansir MailOnline.
Tim ini bertujuan mengkloning kambing yang menghasilkan jumlah besar wol yang berkualitas, kata para ilmuwan.
Untuk jangka panjang, mereka ingin mengkloning kambing jantan yang bisa menghasilkan para penghasil wol terbaik.
Media China melaporkan terobosan sains ini tidak begitu mendetail, tetapi mereka mengungkapkan bahwa hewan tersebut dihasilkan dengan kloning sel somatik di Provinsi Qinghai.
Tekniknya sama dengan yang digunakan untuk menghasilkan domba Dolly yang terkenal dari Skotlandia.
Baca Juga: Lelang Jumper Domba Hitam Putri Diana: Sejarah yang Terpintal dalam Benang Rajut
Kloning sel somatik, juga disebut transfer inti sel somatik atau transfer inti, sederhana dalam konsepnya tetapi sulit dalam eksekusinya.
Melibatkan pengambilan DNA dari sel donor – dalam kasus ini sel tubuh. Kemudian sebuah sel telur yang DNA-nya sudah diambil, diganti dengan DNA donor.
Sel telur yang diubah ini kemudian ditanamkan ke dalam induk pengganti, yang melahirkan bayi yang secara genetik identik dengan hewan yang mendonasi sel tubuhnya.
Dengan kambing Tibet, DNA sel somatik diambil dari tiga biri-biri jantan dan telurnya diambil dari biri-biri betina.
Biri-biri tersebut merupakan yang terbaik dalam peternakan, masing-masing berbobot 400 kg dan telah memenangkan penghargaan dalam kompetisi peternakan.
Dalam kasus Dolly, sel-selnya diambil dari kelenjar susu donor, seekor domba Finn Dorset berusia 6 tahun.
Baca Juga: Ini Hasil Lengkap Gelaran Honda Skill Contest Tingkat Nasional untuk Teknisi dan Wiraniaga
Sel telur yang tumbuh menjadi Dolly diambil dari seekor domba Scottish Blackface, dan ditanamkan ke dalam domba yang sama setelah menerima DNA donor.
Meskipun para ilmuwan tidak mengungkap banyak mengenai terobosan tersebut, mereka memberi sedikit rincian: ada 43 induk kambing pengganti, angka kehamilan awal adalah 58,1 persen.
Seperti kebanyakan pembuahan in vitro pada manusia, tidak setiap upaya penanaman embrio berhasil. Pada 120 hari, 37,2 induk pengganti masih hamil. Masa kehamilan kambing biasanya sekitar 150 hari.
Bayi kambing baru tersebut memiliki saudara juga, tetapi laporan media China tidak memberikan detailnya.***