Bupati Majalengka Pertanyakan Data Covid-19 di Jabar, Karna: Kok Bisa Lebih Tinggi Ya?

12 Januari 2021, 07:22 WIB
Ilustrasi gejala Covid-19. /Pixabay/Enrique Lopez Garre

ZONA PRIANGAN - Bupati Majalengka, Karna Sobahi mempertanyakan soal perbedaan data kasus Covid-19 yang tertera di Pemprov Jabar.

Jumlah kasus yang tercatat di Pemprov Jabar ternyata lebih tinggi dibanding data yang dimiliki Pikom Majalengka.

"Kok data di Jabar bisa tinggi ya," tanya Karna Sobahi.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Hal itu mengakibatkan Kabupaten Majalengka masuk di 20 kota/kabupaten yang harus menerapkan PSBB.

“Kalau ada kasus segera tangani, siapkan ruang isolasi. Bansos segera distribusikan jangan dipersulit,” ungkap Bupati.

Sedangkan Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana berpendapat harus ada kejelasan dengan didukung oleh data yang akurat di posisi mana sebetulnya Kabupaten Majalengka saat sekarang.

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

“Dasar hukum sekarang sudah ada tinggal melaksanakan Inmendagri dan Itruksi Gubernur,” kata Tarsono.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Alimudin mengungkapkan angka kematian akibat Covid-19 saat ini berada di posisi 9,7 persen.

Jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1.251 dengan jumlah meninggal sebanyak 120 kasus. meninggal akibat suspect sebanyak 21 orang dan probable sebanyak 62 kasus.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Untuk menangani kasus yang butuh perawatan kapasitas tempat tidur Rumah Sakit masih terbatas.

"Namun kini angka kematian terus menurun dibanding akhir tahun kemarin, hingga menempatkan Kabupaten Majalengka di zona orange,” kata Alimudin.

Direktur RSUD Cideres, dr Asep Suandi mengatakan hingga saat ini RSU Cideres telah merawat sebanyak 348 kasus, sebanyak 46 dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Zanirah Masuk Islam Disiksa Hingga Buta, Allah SWT Kembalikan Penglihatannya Jadi Normal

Jumlah kapasitas temat tidur sebanyak 44 ditambah 4 ICU.

Sedangkan RSUD Majalengka, menurut direkturnya, dr Harizal Harahap telah memberikan perawatan terhadap 165 orang pasien Covid-19, sebanyak 75 persen dinyatakan sembuh.

Ketua IDI Kabupaten Majalengka Erni Harleni mengungkapkan jika melihat kasus yang ada testing dan tracing di Kabupaten Majalengka masih rendah.

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

Testing menurut Erni harus dilakukan berkala setiap minggu untuk mengetahui status pandemi, dan mengetahui perkembangan jumlah kasus baru setiap minggu.

Lakukan penanganan bagi mereka yang sakit, isolasi dengan baik yang OTG agar tidak menulari org lain.

Laksanakan tracking terhadap yang mengalami kontak erat dengan yang positif untuk mengetahui berapa banyak yang tertular.

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

“Bila ada yg positif dan sakit dirawat di Rumah Sakit dan OTG isolasi dengan baik dan benar,” ungap Erni.

Dia menilai penerapan PSBB belum dilaksanakan dengan benar masih sagat banyak pelanggaran dan pembiaran terhadap mereka yang melanggar protokol kesehatan.

“Pendapat saya karena pemeriksaan, testing , tracing yang rendah sehingga menghasilkan hanya 1.222 kasus saja yang positif,” ungkap Erni.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Dengan angka kematian dan jumlah pasien yang dirawat maka estimasi kasus berdasarkan teori harusnya jauh lebih banyak.

"Dengan begitu saya berpendapat banyak kasus positif tak terdeteksi di Majalengka," tambahnya.

dr Prian Sembada berpendapat tes swab harus dilakukan di tiap Puskesmas, ketika ada kasus langsung dilakukan 3 T, dengan cara itu akan lebih tepat sasaran.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler