Puluhan Rumah di Kebonkalapa Nyaris Ambruk

3 Juli 2020, 19:34 WIB
RUMAh warga Desa Kebonkalapa yang kondisinya sudah rusak parah dan akan diperbaiki tahun ini.*/TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Puluhan rumah penduduk di wilayah Desa Kebonkalapa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, kini dilaporkan dalam kondisi tidak layak huni atau nyaris ambruk.

Menurut informasi dari Pemerintah Desa Kebonkalapa, puluhan rumah yang sudah tidak layak untuk dihuni ini, rata-rata merupakan milik warga kurang mampu yang mata pencahariannya hanya kuli serabutan.

"Sesuai hasil pendataan kami, saat ini tercatat masih ada sekitar 21 rumah lagi yang kondisinya sudah tidak layak," kata Pjs Kepala Desa Kebonkalapa Tatang Munawar, Jumat 3 Juli 2020.

Tidak layak huni di sini, lanjut Tatang, adalah rumah yang kondisinya sudah rusak parah atau nyaris ambruk, serta rumah panggung dengan kondisi material yang sudah lapuk dimakan usia.

Banyaknya rumah tidak layak huni seperti ini, tentu menjadi persoalan tersendiri bagi pemerintah desa.

Bertahap

Maka dari itu, pihak desa akan berupaya melakukan perbaikan, walaupun secara bertahap karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

Dengan harapan, dalam waktu beberapa tahun ke depan semua rumah penduduk di wilayah Desa Kebonkalapa sudah dalam kondisi bagus atau layak untuk dihuni.

"Awalnya memang banyak, tapi setiap tahun juga kita selalu alokasikan dari anggaran desa, jadi sekarang sisanya hanya tinggal 21 rumah lagi," ujar Tatang.

SEJUMLAH rumah warga yang harus segera mendapat perbaikan.*/TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN

Malah bukan itu saja, pada anggaran tahun 2020 ini juga, Pemerintah Desa Kebonkalapa telah menganggarkan lagi untuk program rutilahu dari dana desa, dengan nilai anggaran sebesar Rp 135 juta.

Anggaran sebesar ini, lanjut Tatang, nantinya akan dipergunakan untuk membiayai perbaikan 9 rumah dengan nilai anggaran Rp 15 juta per rumah.

"Pokonya semua rumah tidak layak huni itu nantinya akan kita perbaiki. Tapi tidak sekaligus karena harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Soalnya program rutilahu ini merupakan bagian dari program desa dalam rangka pengentasan kemiskinan," tuturnya.

Terkait pelaksanaan pembangunan untuk 9 rumah ini, tambah Tatang, hanya tinggal menunggu pencairan dana desanya saja.

"Pokonya dana desa cair, kita pasti langsung melakukan pembangunan. Soalnya panitia pembangunannya kan sudah kami bentuk, mengambil dari perwakilan masyarakat di sekitar lokasi rumah yang akan dibangun itu," ujar Tatang kepada wartawan Kabar Priangan, Taufik Rochman.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler