Akibat Pandemi, Angka Kemiskinan di Jawa Barat Meningkat

15 Juli 2020, 23:03 WIB
KAWASAN kumuh Kota Bandung.*/ADE BAYU INDRA/PR /Ade Bayu Indra

ZONA PRIANGAN - Hingga Maret 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penambahan masyarakat miskin baru di Jawa Barat.

Tingkat kemiskinan Jawa Barat hingga Maret 2020 mencapai 3,92 juta jiwa (7,88 persen).

Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 544,3 ribu jiwa (1,06 persen) dibandingkan data hingga Septemer 2019, dimana saat itu tingkat kemiskinan mencapai 3,38 juta jiwa (6,82 persen).

Baca Juga: Dikira Mau Mengusut Kasus, Ternyata Bagi-bagi Paket Sembako

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Barat, Raden Gandari Adianti mengatakan, BPS menghitung tingkat kemiskinan dengan pendekatan dari pengeluaran dan konsumsi rumah tangga masyarakat.

Menurutnya, BPS mencatat penurunan konsumsi rumah tangga sekitar satu persen di periode Maret 2020.

"Biasanya tumbuhnya cukup tinggi sekitar empat persen di triwulan pertama. Sekarang melambat hanya sekitar tiga persen. Itu menunjukkan terjadi pengurangan konsumsi rumah tangga. Di samping itu, harga-harga juga mengalami peningkatan," ujar Gandari saat on air di Radio PRFM, Rabu 15 Juli 2020.

Baca Juga: Seorang Duda Sering Berbuat Cabul tapi Mengaku Tak Pernah Tunas

Berdasarkan data yang dimilikinya, tren kemiskinan di Jawa Barat pada September 2014 hingga September 2019 terus menurun.

Hanya saja pada Maret 2020 kembali mengalami kenaikan lantaran terjadi pandemi Covid-19.

"Ketika ada pandemi inilah mulai ada perubahan perilaku, kemudian perubahan aktivitas ekonomi dan pendapatan penduduk. Itulah yang memicu kemunculan masyarakat miskin baru," jelasnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di prfmnews.com dengan judul : Imbas Pandemi, Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Hampir Capai Empat Juta Jiwa.

Ada beberapa faktor penyebab penambahan angka kemiskinan di Jawa Barat pada periode September 2019 hingga Maret 2020 adalah pertama, ekonomi di Jawa Barat pada triwulan I 2020 tumbuh sebesar 2,73 persen.

Baca Juga: Satu Orang Dilaporkan Tenggelam di Waduk Cirata, Basarnas Bandung Turunkan Satu Tim Rescue

Namun ini melambat bila dibandingkan dengan capaian triwulan I 2019 yang mencapai 5,43 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) pada kondisi Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 6,84 persen dibandingkan dengan kondisi September 2019 yaitu 110,97 menjadi 104,13.

Selain itu harga beberapa komoditas bahan pokok, seperti beras, telur ayam, daging ayam ras, gula pasir dan minyak goreng periode September 2019 sampai Maret 2020 mengalami kenaikan.***

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: prfmnews.com

Tags

Terkini

Terpopuler