Berkat Program PKH, Ribuan Emak-emak Kini Bisa Mandiri dan Sejahtera

5 September 2020, 11:39 WIB
PROGRAM Keluarga Harapan (PKH) yang didengungkan Kementerian Sosial RI telah mengangkat ribuan emak-emak menjadi mandiri dan sejahtera.*/HERI SUTARMA /

ZONA PRIANGAN - Tak bisa dimungkiri, Program Keluarga Harapan (PKH) yang didengungkan Kementerian Sosial RI telah mengangkat ribuan emak-emak menjadi mandiri dan sejahtera.

Graduasi Mandiri dari peserta KPM PKH adalah muara dari program tersebut.

Seperti yang dialami Emak Fatimah (43) dari Desa Cantigi Wetan dan Emak Carini (51) dari Desa Panyingkiran Lor Kecamatan Cantigi.

Baca Juga: Topik ANJAY Masih Ramai, 150 Juta Netizen Menghujat, Lutfi Agizal Akhirnya Minta Maaf

Setelah sekian tahun menerima bantuan PKH, kini dua emak-emak dari ribuan emak-emak lainnya yang mendapat bantuan serupa itu, telah lepas dari PKH karena kehidupannya telah meningkat menjadi mandiri dan sejahtera.

Peningkatan status Graduasi Mandiri tersebut terungkap ketika berlangsung kegiatan Bimbingan Program Perlindungan Sosial di Kantor Kecamatan Cantigi.

Pengalaman yang disampaikan Ibu Fatimah sebagai peserta PKH sejak tahun 2008 mungkin bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran buat semuanya, bahwa segala kekurangan jika dilaksanakan dengan tekun dan sungguh-sungguh akan berbuah manis.

Baca Juga: ANJAY, ANJRIT, Kalau Orang Cirebon Kata KIRIK Sudah Akrab di Telinga

Ibu Fatimah menceritakan, selama menerima bantuan PKH dirinya sudah banyak merasakan manfaat baik untuk pribadi maupun keluarganya.

Awalnya ia dan suaminya berprofesi sebagai petani, sebagai istri membantu suami untuk bekerja di sawah orang dan dari setiap pekerjaan itu dirinya mendapatakan penghasilan.

Namun kini, dirinya sudah melepaskan kepesertaan PKH karena dirinya merasa sudah tidak layak lagi menerima bantuan itu.

Baca Juga: Kalau Kata ANJAY Dilarang, Bagaimana Nasib Pebulutangkis Nasional Kevin S(anjay)a?

"Saya dan suami sudah punya usaha yang mandiri dan kini mempunyai usaha jual beli furnitur dengan penghasilan kurang lebih Rp 1.500.000," kata Fatimah, Sabtu 5 September 2020.

Berbeda dengan Fatimah, seperti yang dialami oleh Ibu Carini kehidupan dirinya kini sudah meningkat.

Jika dulu PKH menjadi topangan hidupnya, sekarang setelah berjualan kerudung hidupnya lebih mandiri dan bertekad untuk tidak lagi dicap sebagai keluarga tidak mampu.

Baca Juga: Kasus Aliran Dana Jiwasraya Mulai Terkuak, Terendus Adanya Modus Penipuan

"Sekarang saya sadar dan paham, banyak kehidupan warga lain yang dibawah saya. Maka saya melepaskan PKH saya karena saya sudah bisa mandiri," kata Carini.

Tekad yang kuat dari para peserta penerima PKH untuk melakukan Graduasi Mandiri mendapatkan reaksi yang sangat positif dari Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat ketika berlangsung kegiatan Bimbingan Perlindungan Sosial di halaman Kantor Kecamatan Cantigi.

Taufik Hidayat menegaskan, keinginan kuat para peserta PKH untuk tidak lagi menjadi peserta PKH dan mandiri harus didukung oleh semua pihak.

Baca Juga: Serangan Covid-19 Tanpa Memandang Status Orang, 100 Dokter Sudah Meninggal
Pasalnya tujuan dari program PKH adalah kemandirian dari para pesertanya.

"Setiap tahun jumlah yang Graduasi Mandiri harus terus bertambah dari total jumlah penerima PKH. Kita ingin prosentasenya terus meningkat dari yang ada saat ini sebanyak 1.911 KPM," tegas Taufik.

Dalam kegiatan tersebut hadir juga penerima KPM dari 6 kecamatan yakni Lohbener, Pasekan, Indramayu, Sindang, Arahan, dan Balongan.***

 

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler