Akhirnya Pohon Jati Pereket di Kertajati Dicabut, Ditonton Warga yang Takjub Karena Jati Tak Berakar

1 November 2020, 17:16 WIB
Jati Pereket di Kertajati Majalengka akhirnya dicabut dan dipindahkan, jadi tontonan warga yang membludak./ZonaPriangan.com/Tati /

ZONA PRIANGAN - Pohon jati pereket di Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, selama ini menjadi perdebatan warga setempat dan tidak diperbolehkan ditebang ketika terkena pelebaran jalan. Diyakini warga karena memiliki keterikatan dengan leluhur mereka, Ki Bagus Rangin.

Namun akhirnya, Minggu 1 November 2020 Jati Pereket dicabut dan pohon dipindahkan ke depan Puskesmas Kertajati. Pemindahan pohon jati tersebut menggunakan tiga alat berat, termasuk beckhoe loader untuk mengeruk pohon dari akar paling dalam agar tidak patah di bagian pohon.

Pencabutan pohon jati yang dipercaya sudah berumur ratusan tahun dan mati sejak kurang lebih 30 tahun lalu ini mendapat perhatian ribuan orang hingga memacetkan arus lalulintas antara Kadipaten-Indramayu. Pelaksanaan pembongkaran pun melibatkan tim pengamanan dari kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Baca Juga: IGD RSUD Majalengka Ditutup, Terkait Dua Dokter dan Satu Bidan Terpapar Covid-19

Kepala Desa Kertajati Ajat Sudrajat mengungkapkan pemindahan pohon jati ke depan Kantor Puskesmas, sengaja tidak dilakukan dengan cara menebang untuk diambil kayunya, guna memenuhi keinginan masyarakat setelah dilakukan musyawarah berulang kali bersama sejumlah warga, ulama dan pemerintah serta pihak ketiga.

“Awalnya ketika ada pelebaran jalan dan pohon jati tepat berada di tengah jalan, masyarakat menginginkan pohon jati dibiarkan tidak diganggu, alternatifnya jalan harus dialihkan. Karena pohon jati pereket diyakini sebagian masyarakat memiliki historis yang kuat dengan keberadaan Desa Kertajati,” ungkap Ajat.

Namun belakangan masyarakat mengizinkan untuk dicabut, namun tidak boleh ditebang, caranya pohon dialihkan ke tempat lain. Pemindahan pohon jati pun semula diminta warga ditanam kembali di Pemakaman Umum di kabuyutan, hal ini ditentang warga lainnya. Hingga akhirnya diputuskan di depan Kantor Puskesmas.

Baca Juga: Mengapa Komika Bintang Emon Layak Dampingi Moeldoko? Berikut Penjelasan Rocky Gerung

“Makanya pohon diangkut dengan kendaraan untuk ditempatkan kembali tanpa di rusak bagian pohon dan dahannya, utuh kecuali ada beberapa akar yang kena.” ungkap Ajat.

Jika saja pohon jati tersebut tumbang dan patah saat ditebang, maka pohon jati akan disimpan di Kantor Desa sebagai benda cagar budaya. Namun katanya bersyukur ternyata pohon jati bisa dipindahkan secara utuh.

Camat Kertajati Asep Rukanda mengungkapkan pemindahan pohon jati langkah yang ditempuh untuk mengakomodir masyarakat dan pembangunan pelebaran jalan juga tidak terhambat.

Baca Juga: Ikuti Langkah Jabar, Anies Tidak Naikkan UMP DKI Jakarta, Tapi Buat Program Kartu Pekerja Jakarta

Sebelum acara pembongkaran pohon jati pereket, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB sejumlah warga melakukan doa bersama di bawah pohon tersebut. Minggu dini hari sekira pukul 03.00 WIB dilakukan ritual dan pukul 07.00 WIB baru acara pembongkaran.

Setelah kembali melakukan doa bersama, marhaban atau ada juga yang menyebut debaan, hingga melakukan adzan di bawah pohon tersebut. Pembongkaran baru dilakukan kurang lebih pukul 08.00 WIB dan selesai sekira pukul 10.20 WIB.

Baca Juga: Sean Connery, Aktor Pemeran James Bond Era 90'an Meninggal Dunia

Lamanya pembongkaran karena warga menghendaki pohon tetap utuh. Begitu pohon tercerabut warga langsung ramai bercampur takjub dan menyebut pohon jati tidak berakar, seperti dilaporkan kontributor ZonaPriangan.com Rahmat Iskandar dari Majalengka.

Kemungkinan akar tunjang sudah lapuk sedangkan akar ke samping sedikit serta terbongkar alat berat.Tak heran ketika pohon diangkat dibagian bawahnya rata seolah tidak berakar. Ribuan warga yang menyaksikan baru membubarkan diri setelah pohon diangkut ke Puskesmas.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler