Pemprov Jabar Akan Memaksa Biro Perjalanan dan Umroh Berangkat dari BIJB Kertajati

19 November 2020, 19:10 WIB
Biro Perjalanan Haji dan Umroh yang ada di Jawa Barat, hendknya melakukan penerbangan umroh dari Bandara Kertajati manakala situasi pandemi sudah berakhir dan pelaksanaan umroh sudah berjalan normal kembali./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar /

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya memaksakan semua Biro Perjalanan Haji dan Umroh yang ada di Jawa Barat untuk melakukan penerbangan umroh dari Bandara Kertajati manakala situasi pandemi sudah berakhir dan pelaksanaan umroh sudah berjalan normal kembali seperti biasanya.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, saat berkunjung ke BIJB Kertajati, Kamis 19 November 2020. Semua dilakukan untuk mendorong perkembangan Bandara Kertajati yang saat ini tidak beroperasi sementara.

Sebetulnya, menurut Uu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dari dulu sudah berusaha melakukan pemanfaatan BIJB untuk penerbangan umroh dan ibadah haji, bahkan sudah melakukan MoU dengan Perhimpunan Biro Haji dan Umroh tahun lalu.

Baca Juga: Bandung Nyaris Zona Merah, Alun-alun dan Taman di Kota Bandung akan Ditutup

“Tapi sekarang kondisinya kan demikian, kita hanya merencanakan, hanya takdir Allah yang menentukan,” ungkapnya.

Namun, apapun yang menjadi kendala yang dialami Bandara Kertajati dan dianggap tidak memberi manfaat, Pemerintah Jawa Barat akan terus berusaha sekeras mungkin agar bandara bisa memberi manfaat.

Diantaranya lewat intruksi kepada semua biro perjalanan haji dan umroh yang ada di Jawa Barat agar melakukan penerbangan dari Bandara Kertajati ke Arab Saudi, tidak melalui bandara lain. Bahkan dari luar Jawa Barat jika mungkin melakukan penerbangan dari Kertajati terutama yang wilayahnya berdekatan.

Baca Juga: Toyota Melengkapi Jajaran Kendaraan Elektrifikasi dengan Menghadirkan BEV

Malah tidak tertutup kemungkinan kalau Biro Haji dan Umroh membandel, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Agama untuk memaksakan penerbangan dari Kertajati, alasannya biro yang ada di Jabar harus sama-sama memajukan semua fasilitas yang ada di Jawa Barat dan milik Pemerintah Jawa Barat.

“Jika saja masih ada yang tidak bersedia melakukan penerbangan dari Kertajati dan tetap membandel melakukan penerbangan dari luar, kami akan memberikan sanksi kepada mereka, akan datang melakukan komunikasi ke Kementerian Agama, toh mereka orang Jawa Barat kan tanggung jawab kami dalam segalanya sebagai pemerintah.

"Kalau ada masyarakat yang tidak membantu teradap program-program kami tidak berkolaborasi dengan kami termasuk penerbangan umroh masih saja dari luar Kertajati kami akan panggil, jika mungkin diberikan sanksi, dengan pencabutan ijin operasionalnya, mereka harus taat, dan bersama-sama memajukan Jabar,” ungkap Uu.

Baca Juga: Daftar Harga HP Realme Terbaru 19 November 2020: Realme C17, 7 Pro, Realme Narzo 20, Realme X5 Pro

Hanya ketika ditanya kapan mulai melakukan penerbangan, apakah dipaksakan tahun ini atau tahun depan, Wakil Gubernur menjawab, hal itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Karena walaupun sekarang umroh sudah di buka Pemerintah Arab Saudi, namun yang berangkat baru seorang dua orang.

“Kan sekarang sudah dibuka oleh Arab Saudi tapi dibukanya baru sekarang-sekarang, masih saurang dua orang belum seperti biasanya. Biasanya keberangkatan umroh dari Jawa Barat mencapai 500.000 per tahun. Maka jika semua berangkat dati Kertajati maka bandara pasti maju,” katanya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler