Permintaan Maaf Dilakukan 7 Warga Majalengka Pelaku Adzan Sambil Acungkan Golok

- 2 Desember 2020, 22:42 WIB
Sejumlah warga melakukan komunikasi dengan anggota kepolisian dari Satuan Reskrim Polres Majalengka, memohon untuk bertemu dengan 7 orang pelaku adzan viral yang tengah dimintai keterangan oleh pihakl kepolisian./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar
Sejumlah warga melakukan komunikasi dengan anggota kepolisian dari Satuan Reskrim Polres Majalengka, memohon untuk bertemu dengan 7 orang pelaku adzan viral yang tengah dimintai keterangan oleh pihakl kepolisian./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar /

Bupati Majalengka Karna Sobahi mengungkapkan, ada dua hal yang dibahas mengenai video adzan

yang dilakukan oleh warga asal Sadasari ini, pertama bagaimana menyikapinya dari sudut syar'i atau hukum Islam serta dari hukum positif.

“Dari syar'i ini tentang pengumandangan lafadz jihad dalam adzan, bagaimana kontek dan urutan kalimahnya.” ungkap Bupati yang menyebutkan video tersebut dibuat pada Senin 30 November 2020 malam, kemudian beredar di media sosial.

Baca Juga: 'Emak-emak Tangguh Anti Julid' Secara Ceria Juga Berucap Selamat Ulang Tahun buat PRMN

Dari aspek hukum positif, Kapores dan Kajari mengkaji dimana letak pelangggaran yang dilakukan, apakah ini pelanggaran yang disengaja atau tidak, tidak tahu ataukah bagaimana. Semuanya dikaji secara menyeluruh.

“Dari persoalan ini, kami dari Forkomimda, camat, Polsek, Koramil, MUI, DMI, ormas keagamaan saling bahu membahu menyangkut aspek kondusifitas yang terjadi dimasyarakat. Hal ini tidak hanya terjadi di Majalengka, juga saya baca terjadi didaerah lain tapi Majalengka ini agak unik, uniknya Sadasari ini memiliki historis tersendiri di bidang yang begitu,” ungkap Bupati.

Dia menyayangkan kejadian tersebut, ditengah situasi yang demikian serius dan kekhwatiran ketika menghadapi penyebaran Covid yang demikian tinggi, muncul persoalan lain yang dikhawatirkan juga ini sebagai pengalihan isu. Apalagi di Desa Sadasari Kepala Desanya meninggal dunia akibat Covid.

Baca Juga: Bertambah Korban Meninggal dalam Tragedi Truk Maut di Tanjungsari Sumedang

“Unik pisan di Majalengka adzan make golok. Komo golok sampai dimain-mainkan begitu. Latar belakangnya ada tokoh deui. Jadi sekarang bagaimana kajian hukum Islam, tentu yang paling berwenang dari kajian agama.” katanya.

KH Anwar Sualeman mengungkapkan dengan telah menggantian susunan lafadz pada adzan tersebut berarti telah terjadi penyimpangan, redaksi dan bacaan adzan, juga fungsi. Karena bacaan azdan sebetulnya telah baku.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x