Keterlibatan lima unsur tersebut dapat membuat proses pembangunan di Jabar berjalan lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut Kang Uu mengatakan, Pemda Provinsi Jabar tidak hanya bergantung pada tiga sumber anggaran yang meliputi APBD kabupaten/kota, APBD provinsi, dan APBN, tetapi juga memanfaatakan lima sumber anggaran lain.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Tak Naikkan UMP Tahun 2021
Kelima sumber anggaran tersebut meliputi KPBU (Kerja sama Pemerintah Badan Usaha) atau Public Private Partnership, obligasi daerah, dana perbankan, dana umat, dan CSR.
"Kegiatan kali ini semoga menjadi pemicu perusahaan-perusahaan lain, yang dapat penghargaan semakin besar CSR-nya dan semakin hebat usahanya. Penghargaan ini jadi motivasi bahwa CSR disalurkan kepada masyarakat secara transparan dan tepat sasaran," ujarnya.
Menurut Kang Uu, perusahaan sebagai pihak swasta merupakan salah satu elemen yang berarti bagi terselenggaranya kerja pemerintahan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Berharap AS Datangkan Lebih Banyak Investor Ke Jabar
"Semoga CSR membawa kebaikan dalam kemajuan untuk terwujudnya Jabar Juara Lahir dan Batin,” katanya.
CSR, jelas Kang Uu, merupakan salah satu pembiayaan alternatif dalam mendanai pembangunan yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar diantaranya program sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan, peningkatan daya beli, infrastruktur dan sanitasi lingkungan, dan sarpras keagamaan.
"Sebanyak 235 perusahaan saat ini telah menjadi mitra CSR Jabar," paparnya.