Pada pelaksanaannya para petani akan dibimbing manajemen, pengolahan lahan, waktu tanam hingga pemupukan, penggunaan pestisida dan masa panen yang kesemuanya dilakukan melalui teknologi mesin.
Lewat teknologi itu diharapkan bisa empat kali tanam, atau yang biasa dua kali tanam bisa tiga kali tanam.
"Dengan pengolahan yang baik dan pemupukan yang mengikuti anjuran Balitbang maka produktivitas bisa meningkat. Kami juga harus memastikan ketersediaan pupuk,” katanya.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
Untuk mendukung hal tersebut juga harus ada komando strategi pertanian, pemberdayaan Balai Penyuluh Pertanian karena BPP adalah ujung tombak teknologi pertanian.
"Sekarang ini Kementerian Pertanian ingin menaikan produksi pangan,” ungkap Yusral.
Untuk mendukung kenaikan produksi, Kementerian Pertanian menyediakan alat sistem teknologi pertanian, pembangunan infrastuktur irigasi serta bendungan.
Baca Juga: Sungai Ini Selalu Menggoda Setiap Orang untuk Melompat dan Berakhir dengan Kematian
Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI Sutriano mengatakan, kegiatan dilatarbelakangi selama ini stok pangan nasional yang selalu kurang.
Data menyebutkan bahwa berdasarkan security indek di Tahun 2019 Indonesia berada di atas Ehtiopia dan Zimbabwe.