Jatiwangi Jadi Lokasi Pengelolaan Pertanian Moderen, Luasnya Mencapai 20 Hektare

- 22 Februari 2021, 14:18 WIB
Sejumlah petani mengikuti bimbingan pertanian moderen.*
Sejumlah petani mengikuti bimbingan pertanian moderen.* /zonapriangan.com /Rachmat Iskanda ZP

Kondisi itu terjadi karena sistem pertanian masih konvensional sehingga produksi tidak bisa meningkat serta kualitas juga rendah.

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

“Contoh saja harga jagung di Amerika Serikat jiga dirupiahkan hanya Rp 1.500 sementara di kita kan Rp3.000 masih ingin naik. Belum produksi kurang makanya terpaksa ngambil dari luar,” kata Sutrisno.

Maka yang perlu diperbaiki adalah SDM petani, sistem petanian serta pengolahan lewat teknologi.

Lewat sistem pertanian percontohan di Jatiwangi seluas 20 hektare memastikan penggunaan bibit unggul, teknologi tanam yang menggunakan mesin, pemupukan yang tepat, serta panen juga menggunakan mesin.

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Sekarang dicoba bibit ungggul msp. Dari percobaan sebelumnya dari satu tangkai padi bisa diperoleh 436 bulir.

"Atau kondisi sedang sebanyak 350 bulit padi, paling minim sebanyak 238 bulir padi. Sedangkan biasanya dengan bibit lain hanya diperoleh 170 bulir,” jelas H. Sutrisno.

Dari bibit unggul serta pola tanam yang baik dan teknologi pertanian yang canggih ini bisa diperoleh sebanyak 10 ton per hektare.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah