Network
ZONAPRIANGAN - Indonesia belum terbebas dari pandemi Virus Corona. Pemerintah memutuskan untuk melarang mudik lebaran tahun 2021 ini.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya peningkatan kasus COVID-19.
Larangan tersebut sama seperti yang diterapkan pada tahun lalu.
Baca Juga: Ternyata Menteri yang Satu Ini Tugasnya hanya Mengurusi Masalah Toilet
Dikutip Zonapriangan.com dari Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah menetapkan larangan mudik dari 6 hingga 17 Mei 2021.
Kementerian Perhubungan akan menindakanlanjuti hal tersebut dan menunggu arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Satgas COVID.
Baca Juga: Kim Kardashian Menjadi Miliarder Versi Majalah Forbes
Inilah Beberapa Alasan Mudik Lebaran 2021 itu dilarang:
1. Tingginya orang yang terpapar Covid-19 usai liburan Natal dan tahun baru 2021.
Pergerakan masyarakat dalam jumlah besar secara masif bisa meningkatkan penularan Virus Corona. pada libur Nataru 2021, jumlah yang terpapar Covid bertambah.
Baca Juga: Seorang Ibu Tewas Gara-gara Terjebak di Tempat Sampah
2. Terjadi lonjakan Drastis antara Januari -Februari 2021.
Mudik adalah pergerakan orang secara masif dari satu daerah ke daerah lain dan umumnya dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di daerah-daerah ini seperti kita tahu situasinya belum cukup baik. Jadi potensi terjadi penularan karena perpindahan orang secara masif ini akan tinggi. Terbukti lonjakan penderita terjadi dibulan januari-Februari 2021.
Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Jangan Mengontak Alien, Berbahaya Bisa Menguasai Bumi
3. Menurut Menteri kesehatan, usia lansia lebih rentan tertular.
Penduduk lanjut usia (lansia) berisiko tinggi sehingga harus diberikan perlindungan.
4. Negara maju sedang mengalami satu kenaikan yang sangat signifikan seperti USA, India, dan beberap negara Eropa.
Pemerintah akan mengantisipasi kenaikan kasus penularan dengan melarang mudik pada momen Lebaran tahun ini.***
