Ketika melakukan tatap muka, lakukan sistim pengaturan pembelajaran dengan jumlah murid maksimal hanya 16 orang dalam satu kelas serta tidak ada jam istirahat agar anak didik tidak jajan, atau lapar saat berada di sekolah.
“Kalau guru telah divaksin dan wilayah dinyatakan aman menurut Satgas, tatap muka bisa dilakukan tidak perlu menunggu 1 Juli,” kata Bupati Karna.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto mengatakan, guru SMP/MTs serta SMA/SMK dan MA seluruhnya telah di vaksin.
Baca Juga: Bintang Porno Ungkap Skandal Manchester United, 3 Pemain Bintang kalau Kencan Tidak Mau Bayar
Namun untuk melakukan pembelajaran tatap muka saat ini menghadapi bulan puasa yang agendanya pada minggu pertama sekolah diliburkan, baru minggu kedua melakukan pesantren kilat.
Namun demikian, kegiatan tatap muka bagi semua sekolah sudah sangat siap, bila Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka mengijinkannya.
Sekolah juga menjamin pembelajaran dilakukan secara sif hari, dengan jumlah siswa setiap hari 16 orang dalam setiap kelasnya.
Klaster Keluarga Tertinggi
Sementara itu Sekda Majalengka Eman Suherman yang juga Sekretaris Satdas mengungkapkan, penyebaran Covod-19, yang paling tinggi tingkat penularannya adalah ebrasal dari klaster keluarga yang mencapai 755 kasus dari jumlah 2.714 kasus atau sebesar 28 persenan, penyebaran di Pos Pelayanan Kesehatan sebanyak 194 kasus atau sebesar 7 persen, kawasan perkantoran sebesar 6 persen atau sebanyak 178 kasus, dari luar kota termasuk Luar Negeri sebanyak 157 kasus, setelah itu pabrik, pusat perbelanjaan diluar pasar tradisional.
Saat ini untuk pelaksanaan vaksinasi menurut Sekretaris Satgas masih menunggu kembali kiriman dari Bandung, jumlah stok yang tersedia saat ini sangat terbatas.***