ZONA PRIANGAN - Honor pemakaman Covid-19 dan operasi yustisi di Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Majalengka tak kunjung cair sejak Januari, sementara tingkat kematian akibat Covid-19 di Majalengka masih tetap tinggi, setiap hari nyaris selalu ada, Sabtu dan Minggu 1-2 Mei 2021 capai 3 kasus meninggal.
Meski demikian para petugas pemakaman harus tetap semangat bekerja siang ataupun tengah malam ketika ada pasien yang dinyatakan meninggal dunia di daerah manapun berada, dengan memabwa misi kemanusiaan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Rekontruksi BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto mengungkapkan, honorarium pemakaman yang belum diterima tersebut sejak Januari lalu.
Pihak BPBD telah mengajukan pencairan dana tersebut melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah sekitar Rp 180.000.000.
“Diajukan sudah ke BKAD, hanya belum diketahui apakah masih diperivikasi oleh Inspektorat atau di BKAD,” ungkap Indrayanto.
Menurutnya, setiap kali pemakaman ada sebanyak 13 orang petugas, 8 orang dari BPBD, dua dari Sat Pol PP serta 3 orang dari Tagana.
Mereka bertugas menguburkan, melakukan komunikasi dengan masyarakat ketika ada penolakan, karena hingga saat ini penolakan masih saja terjadi terutama untuk status probable ketika hasil PCR belum keluar.
Baca Juga: Dokter Tirta: Banyak Masyarakat yang Berhenti Melawan Covid-19 Jika Pandemi Ini Tiada Akhir