Najwa: Ada Tidaknya Daftar KPK yang Dinonaktifkan, Jadi yang Mengarang-ngarang Cak Harun atau Pak Gufron?

- 29 Mei 2021, 19:11 WIB
Najwa Shihab kecewa setelah satu-satunya penyidik yang menangani pencairan DPO Harun Masiku, yakni Ronald ikut dinonanaktifkan.
Najwa Shihab kecewa setelah satu-satunya penyidik yang menangani pencairan DPO Harun Masiku, yakni Ronald ikut dinonanaktifkan. /Tangkapan Layar Instagram.com/@Najwashihab/

ZONA PRIANGAN - Tes wawasan kebangsaan menjadi tolok ukur lolos atau tidaknya pegawai KPK dalam tes alih status kepegawaian menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Kelak, mekanisme asesmen ini banyak dipertentangkan dan dicurigai sebagai dalih untuk menyingkirkan kubu Novel Baswedan.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyinggung pimpinan lembaga antirasuah Firli Bahuri yang pernah mengeluarkan daftar nama pegawai yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Mengenal Ritual Samagaha untuk Tolak Bala Ketika Terjadi Gerhana Bulan

Selain Novel, Harun Al Rasyid, juga mengaku pernah mendengar perihal daftar ini langsung dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Nawawi Pomalango.

Tapi, pengakuan keduanya dibantah oleh Nurul Ghufron selaku komisioner wakil Ketua KPK.

Dalam kanal Youtube Najwa Shihab, 27 mei 2021, penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan ketika awal-awal pimpinan KPK masuk di KPK itu pernah ada pimpinan KPK yang bercerita kepada kawan-kawan.

Baca Juga: Dokumen Film Alien yang Menjalani Autopsi Ditawarkan di Pelelangan dengan Harga Rp14,2 Miliar

"Saya pernah mendengar cerita itu bahwa katanya ketua KPK pernah menunjukkan nama-nama atau bahkan memberikan daftar yang mana nama-nama itu dianggap ada orang yang harus diwaspadai,"ujar Novel.

Novel pun terus bercerita, diwaspadai dalam hal apa? ternyata setelah mencari tahu orang-orang itu siapa-siapa saja.

Kami ketahui orang-orang itu ternyata yang bekerja baik. Kenapa harus diwaspadai?

Menurut Novel, kami menduga mungkin sebelumnya Pak Firli Bahuri punya masalah kode etik berat dalam rangka bertemu dengan pihak berpekara, melakukan hal-hal yang menghalang-halangi proses dan kemudian dilakukan pemeriksaan kode etik. Saya khawatirnya itu yang menjadi latar belakang permasalahannya.

Baca Juga: Mobil BMW Masuk Jalur yang Salah, Terjadi Tabrakan Dua Orang Tewas

Najwa Shihab pun bertanya jadi anda mau mengatakan sebelum ini ketua KPK sempat membuat list nama-nama pegawai yang perlu diwaspadai?

Novel kemudian menjawab, saya kira pak Gufron tahu, dan itupun kalau pak Gufron jujur dan berani berbicara mestinya pak Gufron akan cerita itu.

Dalam talkshow tersebut Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron langsung memberikan jawaban.

"Karena pertanyaannya kepada saya, sekali lagi saya menyatakan saya tidak pernah menyampaikan seperti itu,"ujarnya.

Baca Juga: Inilah Gambaran Bentuk Atom yang Fotonya Diperbesar 100 Juta Kali

Harun Al-Rasyid selaku Kasatgas KPK menyampaikan Penyidik KPK berbicara katakan yang haq itu meskipun pahit qulil haqqa wa laukana murron.

Kemudian Cak harun bercerita suatu saat pernah pada saat itu kira-kira enam bulan setelah beliau (Nurul Gufron) masuk di KPK. Saya diminta untuk datang ke tempat beliau.

"Lalu ia bertanya ini kenapa saya dipanggil seperti ini?. Beliau panggil saya Syekh dan tanya, Syekh kenapa saya enggak mengerti nama anda itu menjadi urutan teratas dalam daftar yang diberikan pak Firli kepada saya? Apa kesalahan saudara?,"ujar Cak Harun.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x