Walau Kemarau Panjang, Karang Panjang dan Balong Gede Tak Pernah Kesulitan Air

- 7 Juni 2021, 09:00 WIB
Walaupun musm kemarau,  Karang Panjang dan Balong Gede,  Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tak pernah kesulitan air.
Walaupun musm kemarau, Karang Panjang dan Balong Gede, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tak pernah kesulitan air. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Ratusan Kepala keluarga di dua blok,  Karang Panjang dan Balong Gede,  Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka andalkan air dari mata air Balong Gede di blok setempat yang saat kemarau tak pernah surut, karena mereka selama ini tak pernah menganggu hutan yang melindungi air.

Walauun tidak ada aturan tertulis, warga sepakat tidak boleh ada yang merusak pepohonan di sana, bahkan tidak ada yang berani mengambil kayu kering sekalipun.

Blok Balong Gede  berada di sebuah lembah yang bagian atasnya pemukiman penduduk kedua blok tersebut, dari kolam ke pemukiman ada yang mencapai ketinggian 10-25 meteran.

Baca Juga: Pasca Lebaran Idul Fitri, Kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka Mulai Landai

Di lembah diantara pemukiman kedua blok terdapat kolam yang disebut Balong Gede berukuran sekitar  15 X 7 m, di pinggir balong terdapat hutan kecil dengan beberapa pohonan besar dan pohon bambu.

Dari sanalah mata air mengalir hingga membuat kolam nyaris dipenuhi air nan jernih.

Kolam tersebut disekat dengan tembok selebar kurang lebih 1,5 meteran memanjang.

Di sana pula ratusan warga memasang pompa air untuk dialirkan ke rumah mereka sejauh puluhan hingga ratusan meter.

Baca Juga: Setelah Parkir Mobil di Masjid, Pria ini Curi Kotak Amal Berisi Rp360 ribu

“Dulu balong (kolam) ini dua kali lebih besar dari kolam yang ada sekarang. Semula tidak di tembok sehingga mata air nampak keluar dari kebun. Sekarag sejak Pa Kuwu Karwan (kepala desa: Karwan) di tembok, kolam lebih kecil pinggirnya dibangun dan ada jalan yang bisa dilalui warga,” ungkap Dahwan salah seorang warga.

Menurut Dahwan, Tari, Atik dan Suryana jaman dulu hampir semua orang di kampungnya mandi di balong tersebut, pagi dan sore tumpah ruang di kolam untuk mandi dan mencuci. Air tak pernah kering walaupun musim kemarau panjang sekalipun.

Kini kurang lebih 10 tahun lalu, tepatnya sejak kolam di tembok dan banyak pompa air di jual di toko, banyak warga yang menyimpan pompa air untuk dialirkan ke rumah masing-masing.

Baca Juga: PDI Perjuangan Mencabut Dukungan, Bupati Alor: Sah-sah Saja, itu Hak PDIP

Tak heran jika kini terdapat ratusan pompa air yang dipasang di tembok pinggir kolam, dengan pipa yang bertumpuk.

“Ada yang memasang pompa sendiri ada yang satu pompa berdua atau berempat  jika rumahnya berdampingan.” ungkap Tari.

Untuk memasang pipa hingga air mengalir ke rumah mereka menghabiskan biaya sekitar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000 tergantung panjangnya kabel untuk memasang jaringan listrik ke pompa, dan panjangnya pipa air serta pembelian pompa air.

Namun, walaupun banyak warga yang sudah memasang pipa air ke rumah yang beraktifitas di balong masih tetap banyak.

Baca Juga: 5 Cara Cepat Mengatasi Keracunan Makanan, Nomor 3 Biasa Dilakukan Nabi Muhammad SAW

Mereka mencuci pakaian dan alat dapur juga mandi di sana sambil mencuci.

Tak berani ambil kayu

Ketika kemarau panjang, saat banyak orang kesulitan air, warga kedua blok tersebut tetap subur air.

Mereka yakin ketika sumber mata air tidak diganggu, pepohonan yang melindungi mata air tidak diganggu, maka air akan tetap mengalir dari mata air tersebut.

Bersyukur Hingga saat ini menurut warga tidak ada seorangpun warga yang berani menebang pohon di sana.

Baca Juga: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Menangis Saat Terima Penghargaan Ini

Jangankan menebang pohon mengambil kayu bakar yang keringpun tidak ada yang berani.

“Kedahna mah di pelakan teras nya amber caina beuki ageung (Sebaiknya ditambah pepohonan agar air semakin besar),” ungkap Tarminah warga lainnya yang tinggal di Blok Karang Panjang.

Mereka mengatakan “pamali mun ngaruksak tatangkalan didinya”.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah