Natalina kembali menegaskan bahwa vaksin Sinovac sudah melalui uji klinis dan sudah dikeluarkan efikasinya sehingga aman untuk digunakan. Sedangkan, dampak setelah vaksinasi tergantung dari kondisi tubuh masing-masing.
"Sejauh ini aman sekali untuk penggunaan Sinovac dan efeknya tergantung tubuh kita ada efek ngantuk, lapar, bahkan ada yang sama sekali tidak merasakan apa-apa," jelasnya.
Natalina pun mengimbau agar masyarakat melakukan vaksinasi dengan jenis yang sama pada tahap I dan II.
"Jadi vaksinasi tahap pertama dan dua harus menggunakan vaksin yang sama tapi kalau untuk booster atau platform yang ketiga itu boleh berbeda," ujarnya.
Dia menegaskan vaksin bukan merupakan obat tapi berfungsi memberikan perlindungan kepada masyarakat sehingga ada kemungkinan masyarakat tertular Covid-19 setelah melakukan vaksinasi.
Untuk itu, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Terlebih, penyebaran Covid-19 varian delta ini cepat sekali.
"Jika sudah divaksin tapi terpapar setidaknya tidak akan menimbulkan perburukan kesehatan. Makanya harus vaksinasi tahap I dan II serta tetap harus menerapkan prokes yang ketat yaitu 5 M," pungkasnya.***