Petani Majalengka Mencoba Kembangkan Padi Merah

- 22 Agustus 2021, 19:43 WIB
Anggota Komisi IV DPRRI Sutrisno didampingi Petugas Badan Penelitian dan Pengembangan Bibit Unggul Yudi Sastro mendorong petani Majalengka untuk menanam padi merah alias beras merah.
Anggota Komisi IV DPRRI Sutrisno didampingi Petugas Badan Penelitian dan Pengembangan Bibit Unggul Yudi Sastro mendorong petani Majalengka untuk menanam padi merah alias beras merah. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Petani di Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka lakukan panen raya padi merah yang dikenal pulen, bersama dengan anggota Komisi IV DPRRI dan Kementrian Pertanian.

Padi tersebut hasil penelitian balitbang yang akan terus dikembangkan karena memiliki nutrisi yang lebih baik dan nilai ekonomi lebih tinggi, Minggu 22 Agustus 2021.

Anggota Komisi IV DPRRI Sutrisno didampingi Petugas Badan Penelitian dan Pengembangan Bibit Unggul Yudi Sastro mengatakan, padi merah yang ditanam petani tersebut adalah uji coba tanaman padi baru hasil peneilian Balitbang yang diberi nama bibit unggul pamera (padi merah). Jenis padi pamera ini dianggap cocok untuk dikembangkan para petani di Majalengka.

Baca Juga: Polres Majalengka Gelar Vaksinasi Merdeka Sasar Karyawan Pabrik

“Bibitnya unggul dan varietas ini diharapkan bisa meningkatkan produksi ekonomi pertanian sektor beras merah. Konsumen beras merah kini semakin meningkat dan harganya melebihi harga beras varietas biasa atau beras putih.” ungkap Sutrisno.

Menurut Sutrisno berdasarkan keterangan dari Balitbang, bibit unggul beras merah ini merupakan salah satu binbit varian baru dari 11 bibit padi unggul lainnya dari hasil penelitian, yang akan dikembangkan di petani termasuk petani di Majalengka.

“Ada beberapa pengembangan varietas padi di Majalengka, sebagian uji coba namun tetap dari bibit unggul hasil penelitian, lainnya adalah pengembangan untuk bibit yang sudah diuji coba petani di Jatiwangi juga yang lahannya akan diperluas,” ungkap Sutrisno.

Baca Juga: Satuan Narkoba Polres Majalengka Amankan Ribuan Obat Terlarang

Yudi Sastro mengatakan, panen raya bibit unggul palmera ini untuk pertama kalinya dilakukan, dan diharapkan bisa dikembangkan oleh para petani di Kabupaten Majalengka karena nilai ekonominya cukup tinggi. Beras merah banyak diburu konsumen kelas menengah ke atas ketika hasil olahannya bagus.

Sementara itu petani di Desa Nunuk, Kecamatan Maja sudah memproduksi beras merah sejak lama warisan nenek moyang mereka. Beras merah produksi petani di Nunuk tidak banyak diperjualbelikan namun untuk konsumsi sendiri atau untuk mengirim kerabat yang ada di luar kota. nasinya dikenal

Cicih Sudiasih dan Saehu serta Siti Aliah dan Memed misalnya, mereka terbiasa menanam padi merah yang dikenal sangat pulen dan tahan basi walaupun di amsak pagi hari dan baru dimakan sore tanpa harus dihangatkan. Bahkan hingga esok hari nasi masih bisa tetap dimakan dengan enak asal pengolahannya atau memasaknya sempurna.

Baca Juga: 30 Anak di Kabupaten Majalengka Menjadi Yatim Piatu Akibat Orang Tuanya Meninggal Karena Covid-19

“Yang paling bagus masaknya tidak menggunakan penanak nasi elektronik, tapi orang lembur menyebutnya di karih dan ditanak di dandang atau langseng,” ungkap Cicih yang mengaku tidak pernah menjual beras merah ataupun gabahnya.

Tanaman padi merah di Desa Nunuk menurut Siti Aliah memang tidak terlalu banyak karena hanya ditanam oleh sebagian petani saja yang sengaja untuk konsumsi sendiri, sehingga produksinyapun sedikit.

“Jarang ada yang membeli juga, karena bandar gabah hanya mencari beras putih,” kata Siti Aliah.

Baca Juga: Bercita-cita Menjadi Mekanik Sukses, Siswa SMK Talaga ini Wakili Jabar di Kontes Mekanik Tingkat Nasional

Jika sekarang pemerintah memfasilitasi produksi padi merah hingga pemasaran, kemungkinan akan banyak petani di Desa Nunuk yang menanam padi merah tersebut. Terlebih jika harga jualnya tinggi.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x