Biro Perjalanan: Ketatnya Persyaratan itu Menjadi Beban, Padahal Tempat Tersebut Paling Banyak Dituju Jemaah

- 11 Oktober 2021, 20:46 WIB
Ketatnya persyaratan ibadah umrah dan haji kini diantaranya ada sejumlah tempat di tanah suci yang tidak bisa dikunjungi jemaah.
Ketatnya persyaratan ibadah umrah dan haji kini diantaranya ada sejumlah tempat di tanah suci yang tidak bisa dikunjungi jemaah. /Pixabay/Dinar Aulia

ZONA PRIANGAN - Dibukanya kembali perjalanan umroh oleh Arab Saudi disambut baik sejumlah biro perjalanan umroh dan haji di Kabupaten Majalengka yang sudah menunda keberangkatan sejak akhir tahun 2019 lalu.

Mereka kini tengah menunggu pengumuman teknis penyelenggaraan dari Pemerintah Indonesia,  karena secara teknis belum ada penjelasan.

H.Ahmad Kamaludin salah satu biro penyelenggara perjalanan haji dan umroh “Fatra” di Kabupaten Majalengka, Senin 11 Oktober 2021 mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu kabar resmi kapan dimulai, dan bagaimana teknisnya.

Baca Juga: Bupati Majalengka Minta Pabrik Gula Jatitujuh Memberikan Jaminan pendidikan dan Kesehatan Bagi Keluarga Korban

Apakah harus menjalani karantina baik saat keberangkatan maupun kepulangan, dimana karantina dilakukan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk tambahan tersebut.

Demikian pula saat berada di Makkah dan di Madinah, apakah semua tempat bisa dikunjungi  termasuk tempat wisata seperti halnya sebelum pandemi atau terbatas hanya di masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya.

Petunjuk teknis di tunggu menurut H.Ahmad karena berkaitan juga dengan biaya yang harus dibebankan kepada para peserta jemaah umroh. Sebab awalnya biaya yanga sebesar Rp 27.500.000 per orang.

Baca Juga: Saudi Arabia Kembali Membuka Visa Umrah Bagi Jamaah Asal Indonesia

Itu tidak termasuk biaya karantina manakala pemerintah Arab dan Indonesia mewajibkan karantina bagi peserta umroh sama halnya dengan orang yang baru bepergian dari Luar Negeri.

Selain itu menyangkut pembatasan usia, apakah semua usia diperbolehkan untuk berangkat atau tidak. Karena saat ini di biro perjalanannya ada beberapa yang sudah mendaftar usianya sudah mencapai 70 tahunan.

Kalau ditunda kembali maka usia akan semakin bertambah terhadap  kesehatan pun akan sangat berpengaruh.

Baca Juga: Febri Diansyah: Ketauan, Padahal yang Bongkar Kasus Tersebut Berawal dari Tim Penyidik Bagian dari 57 Eks KPK

“Secara umum lega ada peluang lagi untuk kembali memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke tanah suci. Karena ada banyak pendaftar sudah dua tahun menunda keberangkatan. Dua tahun tidak bisa beraktifitas.

Sekarang baru pengumuman, nanti mungkin dilanjutkan secara teknis bagaimana pelaksanaanya, ” ungkap H.Ahmad yang mengaku terakhir memberangkatkan umroh pada April tahun 2019.

Di tahun 2019 akhir menurutnya sudah ada 30 orang yang mendaftar namun urung berangkat karena pandemi langsung melanda semua negara termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Diapun sempat mengumumkan kepada calon peserta umroh menyangkut biaya yang sudah disetor ke perusahaannya, apakah akan diambil atau tidak. Namun semua peserta menyatakan untuk menunggu keberangkatan.

Baca Juga: Seekor Harimau Turun dari Gunung Ciremai Mendekati Pemukiman Warga

“Sejak Tahun 2020 lebih sering menunggu, sekarang menunggu pengumuman resmi bagaimana teknis yang sesungguhnya,” ungkap H.Ahmad yang berharap pelaksanaan karantina tidak terlalu lama dan biaya tidak terlalu mahal karena itu akan berdampak pada kos yang harus dikeluarkan oleh jemaah.

Hal senada disampaikan biro perjalanan haji dan umroh lainnya Nunung Nurlaela yang terakhir berangkat pada akhir Maret 2020. Sejak itu dia tidak membuka pendaftaran karena khawatir menjadi beban serta karena ketatnya sejumlah persyaratan.

Ketatnya persyaratan ini diantaranya ada sejumlah tempat di tanah suci yang tidak bisa dikunjungi jemaah, seperti halnya tempat bersejarah Hijir Ismail, Kabah juga tidak bisa disentuh karena thawaf harus jauh dari kabah serta Ar Raudlah juga tidak bisa dikunjungi. Padahal tempat-tempat tersebut menjadi tempat yang paling dituju para jemaah.

Baca Juga: Segelas Air Mawar Sebelum Tidur Membuat Warga Desa Detling Bertahan Hidup di Atas 100 Tahun

“Ketatnya persyaratan itu menjadi beban, padahal tempat-tempat tersebut paling banyak dituju,” ungkapnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x