Jabar Percepat Cakupan Vaksinasi Covid-19, Satu Siswa Wajib Ajak Satu Lansia untuk Ikut Divaksin

- 26 Oktober 2021, 22:10 WIB
Jabar percepat cakupan vaksinasi Covid-19, satu siswa wajib ajak satu lansia untuk ikut divaksin.
Jabar percepat cakupan vaksinasi Covid-19, satu siswa wajib ajak satu lansia untuk ikut divaksin. /Biro Adpim Jabar/Pipin Sauri/

ZONA PRIANGAN - Percepatan vaksinasi intens dilakukan. Selain bagi pelajar untuk mendukung pembelajaran tatap muka, vaksinasi bagi kelompok lansia pun terus ditingkatkan.

Seperti dikatakan Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau Pekan Vaksinasi Pelajar di SMP Negeri 41 Kota Bandung, Senin, 25 Oktober 2021.

Kegiatan vaksinasi yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Jabar bersama bank bjb tersebut berlangsung di sejumlah SMP di Kota Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Tampil Saat Wamil, Chanyeol EXO Dipuji MC Boss in the Mirror: Kamu Versi Asli Descendants of The Sun

Untuk kegiatan ini Atalia mengapresiasi semua pihak yang turut mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.

"Kasus masih naik-turun. Artinya kita tidak boleh lengah, karena itu saya apresiasi vaksinasi didukung semua pihak, termasuk OJK dan seluruh masyarakat," kata Atalia.

Atalia mengatakan, dalam pekan vaksinasi pelajar ini, satu siswa harus mengajak orang tua atau kakek/nenek untuk ikut divaksin.

Baca Juga: Peternak Bingung Mendapati Anak Sapi Berkepala Dua dan Bentuknya Mirip Babi

"Satu siswa bawa satu lansia itu sangat bagus karena kami masih punya PR yaitu lansia," jelas Atalia.

Atalia juga menuturkan bahwa salah satu kendala dalam vaksinasi lansia, khususnya di perdesaan, yaitu sulitnya akses menuju tempat penyuntikan vaksin. Oleh karena itu, pihaknya menggerakkan para bidan untuk jemput bola ke rumah-rumah lansia.

"Mereka belum divaksin karena sulitnya akses transportasi. Mau ke sentra vaksinasi kejauhan, maka kami punya program menggerakkan para bidan desa untuk jemput bola," ujarnya.

Baca Juga: Blue Origin Berencana Membangun Stasiun Antariksa Swasta Pertama yang Diberi Nama Orbital Reef

Faktor lain yang menyebabkan lansia belum divaksin yakni masih banyaknya hoaks. Untuk itu, Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar terus mendorong peningkatan literasi masyarakat, khususnya di perdesaan, terkait pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Masih ada masyarakat yang termakan hoaks, ada microchip-nya lah, bisa meninggal lah dan lainnya," tuturnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Regional II Jabar Indarto Budiwitono mengatakan bahwa pihaknya diberikan amanah oleh pemerintah pusat untuk memvaksin 468 ribu masyarakat Jabar.

Baca Juga: Anak Donald Trump Jualan Kaos dengan Slogan Mengejek Penembakan Tak Sengaja Alec Baldwin

"468 ribu dosis vaksin telah diamanatkan oleh pusat kepada kami," ungkapnya.

Pada bulan inklusi keuangan Oktober ini, OJK bersinergi dengan bank bjb menggelar vaksinasi pelajar sekaligus pembukaan akses keuangan pelajar bernama Simpel atau Simpanan Pelajar.

"Ini bentuk sinergi OJK bersama bjb dalam meningkatkan vaksinasi dan literasi keuangan apalagi Oktober ini adalah bulan inklusi keuangan," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x